Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari menuturkan, hasil investigasi atas kejadian guru Susan Antela (31) di Sukabumi menunjukan guru honorer itu lumpuh bukan karena vaksinasi Covid-19, melainkan menderita guillain barre syndrome (GBS).
"Ya benar karena GBS, tidak terkait vaksinasi," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (3/5/2021).
Hindra mengingatkan, bila ada keluhan setelah imunisasi atau vaksinasi segera menghubungi nomor telepon yang ada di halaman belakang kartu vaksinasi yang diberikan sebelum pulang ditempat pemberian vaksinasi.
Baca juga: Lama Tak Difungsikan, Gedung Judo Kelapa Gading Digunakan Untuk Vaksinasi Lansia
Baca juga: WNA Pemegang KITAS dan KITAP dapat Mengikuti Program Vaksin Gotong Royong
Baca juga: Peringati Hari Buruh, Apindo DKI Jakarta Gelar Vaksinasi Bagi Para Pekerja
Sehingga laporan akan dicatat dan disampaikan kepada Komda/komnas untuk ditindaklanjuti.
"Apabila melapornya di sosmed, maka yang terjadi bukan pemecahan masalah , namun malah menambah masalah," harap Hindra.
Ia menuturkan, sampai dengan saat Ini, vaksin Covid-19 aman, lebih Aman daripada tidak divaksinasi, meski masih mungkin masih bisa terpapar virus corona.
"Namun biasanya ringan dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, cukup isoman saja," pesannya
Dikutip dari Mayo Clinic, Sindrom Guillain-Barre adalah kelainan langka di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf.
Dituliskan bahwa gejala pertama yang dialami penderita GBS mengalami kesemutan tak tertahankan.
Sensasi ini bisa menyebar dengan cepat, akhirnya melumpuhkan seluruh tubuh.
Dalam bentuk yang paling parah, sindrom Guillain-Barre adalah keadaan darurat medis. Kebanyakan orang dengan kondisi tersebut harus dirawat di rumah sakit untuk menerima perawatan.
Berita sebelumnya: Kasus Sate Beracun, NA Sakit Hati Tak Dinikahi Sang Polisi, Rencana Membunuh Malah Salah Sasaran