Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan kerumunan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada akhir pekan kemarin.
Wiku menyebut, hal itu berpeluang menimbulkan klaster Covid-19 baru.
"Saya sangat menyayangkan kondisi ini," ujarnya melalui pesan WhatApps kepada Tribunnews.com, Senin (3/5/2021).
"Saya sangat paham dan menghargai tradisi berbelanja menjelang Hari Raya, ini pun sangat baik untuk kemajuan ekonomi nasional namun melakukannya secara bersamaan sama saja akan meruntuhkan hasil jerih payah kita mengendalikan COVID-19 yaitu berpeluang menimbulkan klaster baru," sambung Wiku.
Baca juga: 670 Petugas Gabungan Patroli Jalan Kaki di Pasar Tanah Abang, Tegur Setiap Kali Ada Kerumunan
Baca juga: Berlaku Mulai Hari Ini, Pukul 15.00-19.00 WIB, KRL Tak Akan Berhenti di Stasiun Tanah Abang
Sebagai antisipasi Wiku memaparkan, Pemerintah provinsi DKI Jakarta yang merupakan bagian dari Satgas Daerah telah melakukan kunjungan langsung ke Pasar Tanah Abang.
Saat ini, ada penambahan personil TNI/Polri untuk mengawasi kedatangan pengunjung.
"Agar tidak terjadi kerumunan serupa bahkan lebih besar karena semakin dekat dengan Hari Raya Idul Fitri," terang dia.
Ia berharap masyarakat, lebih memanfaatkan layanan berbelanja melalui online atau dalam jaringan.
*Capai 100 Ribu Pengunjung*
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, berdasarkan data yang diterima pihaknya, telah terjadi lonjakan pengunjung di Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Minggu (2/5/2021).
Jika dibandingkan pada data Sabtu (1/5/2021) kemarin, kata Anies jumlah pengunjung yang datang ke salah satu pasar ternama di Indonesia yakni hanya sebanyak 87 ribu orang.
Sedangkan pada hari ini, jumlah pengunjung mencapai 100 ribu orang dan berpotensi angkanya akan terus bertambah.
Hal tersebut diutarakan Anies saat dirinya menyambangi Blok A Pusat Grosir Pasar Tanah Abang guna memantau penerapan protokol kesehatan di lokasi.
"Berbeda dengan dua hari sebelumnya, hari Sabtu terjadi lonjakan jumlah pengunjung yang sebelumnya 35 ribu jadi 87 ribu. dan hari ini data sementara diperkirakan sekitar 100 ribu pengunjung," kata Anies kepada awak media, Minggu (2/5/2021).
Menyikapi hal tersebut, Anies langsung mengambil beberapa langkah strategis untuk mengendalikan kerumunan tersebut.
Kata dia, pengendalian yang pertama dilakukan yakni dengan melakukan sistem buka-tutup pintu masuk pasar.