News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

IDI Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Lebaran

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berbelanja di Blok B Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021). Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengakui adanya lonjakan pengunjung di pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut dari sekitar 35.000 pengunjung pada hari biasa menjadi sekitar 87.000 orang pada akhir pekan ini, sehingga pihaknya menyiagakan sekitar 750 petugas untuk menjaga kedisiplinan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperingatkan untuk tetap mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Meski pemerintah telah mengeluarkan aturan larangan mudik.

Ketua tim mitigasi IDI, dr Adib Khumaidi menuturkan saat ini terlihat  kenaikan kasus Covid-19 mirip seperti tahun lalu.

Kendati program vaksinasi Covid-19 terus berjalan.

"IDI mengingatkan agar seluruh fasilitas pelayanan kesehatan  (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, dan lainnya) serta para dokter dan tenaga kesehatan lainnya," kata Adib melalui pesan elektronik yang diterima, Rabu (12/5/2021).

Baca juga: Sorak Sorai Warga Sekitar untuk Pemudik yang Lolos Penyekatan di Kedungwaringin

Selain itu diharapkan juga memastikan ketersediaan ventilator, obat-obatan, Alat Pelindung Diri (APD), tempat tidur, ruangan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus pasca libur hari raya ini sampai 1 - 2 bulan ke depan. 

IDI memandang, faktor lonjakan ini diperkirakan karena adanya klaster-klaster yang muncul selama beberapa bulan terakhir.

Seperti klaster perkantoran, klaster keluarga, klaster ibadah bersama, klaster buka puasa bersama, serta ditambah adanya momentum-momentum Idul Fitri, arus balik Lebaran, mudik, maupun mutasi virus Covid-19.

"Juga semakin banyaknya masyarakat yang abai protokol kesehatan meski sudah divaksinasi," ujarnya.

"Vaksinasi saja tidak menjamin tubuh kita akan kebal terhadap virus apalagi mutasi virus. Protokol kesehatan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, Membatasi Mobilitas) tetap wajib dilakukan," tegas dr Adib menambahkan.

Adib yang juga Ketua Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengimbau, agar materi terkait protokol kesehatan saat Pandemi Covid ini juga senantiasa  disosialisasikan melalui khotbah Idul Fitri di seluruh indonesia 

Selama beberapa pekan terakhir sejak mencuatnya lonjakan kasus Covid di India yang kini meluas ke Malaysia dan negara tetangga lainnya.

"Indonesia juga mencatatkan kasus harian Covid tertinggi hingga mencapai hampir 10 ribu kasus," terang dia.

Bahkan mutasi virus turunan B.1 dengan varian seperti di B.1.1.7 yang diidentifikasi di Inggris, B.1.351 yang diidentifikasi di Afrika Selatan, dan B.1.617.1 serta B.1.617.2 yang diidentifikasi di India sudah ditemukan di Indonesia sejak awal tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini