News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Pentingnya Menjaga Aliran Udara Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti dan peninjau literatur Covid-19, dr. Normalina Sandora menekankan pentingnya menjaga aliran udara mengantisipasi gelombang kedua Covid-19.

Menurutnya, perhatian serius terhadap aliran udara juga dapat mengurangi penyebaran virus.

"Memakai masker sudah pasti harus, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Sekarang 3M saja tidak cukup tetapi perlu diperhatikan aliran udara bila berada dalam ruangan tertutup dengan membuka jendela," kata Normalina kepada awak media di Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Sedangkan bila tidak ada ventilasi di dalam ruangan maka diperlukan alat air-sterilizer untuk menurunkan kadar virus.

Baca juga: Awalnya Sempat Takut Suntik Vaksin Covid-19, Dwi Sasono Ungkap Alasannya

"Berhati-hatilah dalam membeli produk masker dan air-sterilizer agar tidak menjadi korban karena proteksi yang tidak maksimal," urainya.

Normalina yang juga bertugas dalam Satgas Covid-19 mengimbau perlunya kerjasama masyarakat disiplin menerapkan 3M++ dan mengikuti program vaksinasi.

Dia menilai vaksinasi menjadi satu-satunya jalan menciptakan herd immunity sehingga negara bisa terbebas dari pandemi.

"Negara-negara yang berhasil mengendalikan pandemi berkat kesadaran masyarakat yang amat tinggi seperti China, Hongkong, Taiwan, dan Vietnam. Survei menunjukkan bahwa masyarakat negara tersebut sudah berpengalaman menghadapi pandemi SARS-CoV-1 tahun 2003" jelasnya.

Baca juga: Komnas KIPI Terima 229 Laporan Kejadian Setelah Vaksinasi Covid-19 Kategori Serius

Diketahui bersama, Indonesia dalam status waspada setelah munculnya varian virus baru B,1.617 dari India.
 
Akhir Januari 2021, India sempat mendeklarasikan berhasil mengatasi Covid-19, namun hal itu justru memicu terjadinya kelengahan protokol kesehatan.
 
Warga India terbawa euforia atas penurunan kasus sehingga mengakibatkan tsunami Covid-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini