TRIBUNNEWS.COM - Berikut informasi terbaru penambahan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia pada Kamis (20/5/2021).
Data di laman Covid19.go.id pukul 16.25 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 5.797 pasien.
Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.758.898 pasien.
Pada Rabu (19/5/2021) kemarin, total pasien positif Covid-19 sebanyak 1.753.101 orang.
Baca juga: Hotman Paris: Negara Butuh Uang Atasi Corona, Segera Keluarkan Tax Amnesty Jilid II
Jumlah pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 1.621.572 di seluruh Indonesia.
Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh yakni 1.616.603 orang.
Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 4.969 orang.
Baca juga: 25 Warga Bogor Positif Corona, Diduga Tertular dari Acara Keagamaan dan Berpergian dari Luar Kota
Kemudian, total ada 48.887 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.
Sementara, data kemarin sebanyak 48.669 orang meninggal dunia.
Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam sebanyak 218 orang.
Baca juga: Tempat Wisata Banjir Pengunjung, Epidemiologi Prediksi Ledakan Kasus Corona Bisa Terjadi
Vaksin Merah Putih Masuk Program Vaksinasi Pemerintah
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito memastikan, Vaksin Merah Putih buatan anak bangsa, tetap masuk dalam program vaksinasi pemerintah.
Vaksin Merah Putih ini merupakan buatan Universitas Airlangga, Surabaya, dan akan melibatkan para relawan pada tahapan uji klinis
"Vaksin Merah Putih saat ini memasuki uji pra klinis pada hewan besar."
"Setelah uji pra klinis pada hewan berhasil, maka akan dilanjutkan uji klinis pada relawan."
"Vaksin Merah putih akan tetap masuk program pemerintah," ujarnya, dikutip dari laman Covid19.go.id, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Usai Libur Panjang Lebaran, Ada Potensi Kenaikan Kasus Baru Virus Corona 30 Hingga 80 Persen
Upaya percepatan pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan kolaborasi lembaga riset di antaranya lembaga pemerintah non kementerian, dan perguruan tinggi, seperti LBM Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gajah Mada.
Masing-masing vaksin dikembangkan dari platform berbeda, seperti protein rekombinen, viral vector termasuk inactivated virus dan genetik menggunakan DNA atau MRNA.
Dalam pengembangan vaksin, tidak hanya menggunakan pendekatan medis, namun melibatkan unsur lain yang kompleks.
Kemudian, diselenggarakan sesuai prosedur dan cara kerja sesuai standar, atau mengacu good manufacturing practice sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Badan POM RI Tahun 20212 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik.
Baca juga: Dua PMI Asal Jatim yang Terpapar Varian Baru Corona Jalani Isolasi
(Tribunnews.com/Nuryanti)