Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono menilai vaksinasi Covid-19 untuk kelompok Lansia jumlahnya masih sangat kecil.
Padahal kata dia, Lansia merupakan kelompok paling rentan terpapar Covid-19.
"Vaksinasi kepada Lansia sekarang ini masih sangat kecil," kata Pandu Riono kepada Tribunnews.com, Minggu (23/5/2021)
Berdasarkan data, hingga per 4 Mei 2021, total Lansia yang telah menerima vaksinasi dosis pertama jumlahnya 2.600.188 orang.
Kemudian, Lansia yang telah menerima vaksinasi dosis kedua 1.592.578.
Baca juga: Epidemiolog Sarankan Satgas Libatkan Masyarakat Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Target Lansia yang harus divaksin jumlahnya yakni 21.553.118.
Pandu mengatakan Lansia sangat berpotensi menjadi korban apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca Idul fitri.
Apalagi kata dia, saat ini muncul varian-varian baru virus Corona, yang tingkat penyebarannya lebih cepat.
Baca juga: Angka Positif Covid-19 Masih Tinggi, Panglima TNI Imbau Masyarakat Tidak Abai Protokol Kesehatan
"Makanya dari dulu saya selalu bilang prioritaskan Lansia, prioritaskan Lansia," kata dia.
Apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca Idul Fitri 2021, dan banyaknya Lansia yang belum divaksin, maka akan banyak pasien yang dirawat di rumah sakit. Akibatnya kata dia tingkat keterisian rumah sakit menjadi tinggi.
Baca juga: Wakil Ketua MPR RI: Penyimpangan dalam Pengendalian Covid-19 Berpotensi Ciptakan Ancaman Baru
"Pertanyaanya sekarang, pemerintah sudah mempersiapkan belum tingkat keterisian rumah sakit," katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, Pandu meminta masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 3 M, terutama dalam memakai masker.
Meskipun sudah mendapatkan vaksin Covid-19, masyarakat sebaiknya tidak melepaskan masker saat beraktivitas.
"3M itu tetap harus, memakai masker itu harus, baik yang belum maupun sudah divaksin," katanya.