Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa untuk mengantisipasi munculnya infeksi jamur hitam (Mucormycosis) di Indonesia, pemerintah perlu mengendalikan pandemi virus corona (Covid-19).
Berkaca pada lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India dan akhirnya menimbulkan kasus infeksi Mucormycosis, Indonesia yang juga memiliki jumlah kasus Covid-19 tinggi, tentunya harus mengambil tindakan.
Perlu diketahui, Mucormycosis merupakan penyakit infeksi jamur langka yang disebabkan jamur Mucormycetes.
Penyakit ini menyerang orang dengan kekebalan tubuh rendah serta mereka yang memiliki kadar gula darah yang tinggi seperti penderita diabetes.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Infeksi Jamur Hitam Berpotensi Terjadi di Indonesia, Ini Alasannya
Baca juga: Epidemiolog Sebut Dua Faktor Ini Bisa Picu Seseorang Terinfeksi Jamur Hitam
Mereka yang terinfeksi Covid-19 tentunya memiliki kekebalan tubuh yang lemah, ini yang membuat Mucormycosis memiliki celah untuk masuk ke dalam tubuh.
Jika pandemi ini tidak dikendalikan, menurutnya, akan muncul masalah lainnya (collateral damage).
Mucormycosis merupakan salah satu contoh penyakit baru yang muncul akibat pandemi Covid-19, meskipun penyakit ini telah lama ada di dunia.
"Nah antisipasi yang harus dilakukan adalah ya kendalikan pandeminya saat ini, karena kalau tidak, ini akan menjadi banyak masalah ya, 'collateral damage' akibat pandemi. Ini salah satunya, infeksi jamur hitam yang merebak," ujar Dicky, kepada Tribunnews, Kamis (27/5/2021).
Ia kemudian menekankan bahwa masih banyak potensi penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lonjakan pasien Covid-19.
Beberapa penyakit lainnya yang berpotensi muncul adalah campak dan difteri, padahal penyakit ini dapat dicegah melalui imunisasi.
"Ini salah satu contoh saja, potensi lainnya bisa banyak, ada penyakit-penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan imunisasi, (malah) akhirnya timbul seperti campak, difteri," kata Dicky.
Oleh karena itu, ia berharap Indonesia bisa mengendalikan pandemi ini dan terus menerapkan pola hidup sehat dengan selalu mengimplementasikan protokol kesehatan 5M.
Protokol kesehatan 5M ini diantaranya Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak minimal 2 meter, Membatasi mobilitas dan interaksi serta Menjauhi keramaian.
Menjaga lingkungan agar selalu bersih pun menjadi hal yang wajib dilakukan untuk menghindari munculnya penyakit-penyakit baru di masa pandemi ini.
"Nah ini yang harus kita lakukan pengendalian pandeminya dan pola hidup sehat ya, artinya 5M-nya diterapkan. Untuk mencegah penyakit ini hygiene-nya harus diperhatikan, termasuk kebersihan lingkungan," jelas Dicky.