Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kini tengah berupaya melakukan pengembangan produk vaksin buatan local, yakni vaksin Merah Putih.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan, pengembangan vaksin Merah Putih bakal rampung antara akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022.
Baca juga: Tim Pelatnas Wushu Indonesia ke SEA Games Hanoi Terganggu Berlatih di Wisma Serba Guna GBK
“InsayaAllah akhir tahun ini atau awal tahun depan, akankah ada kemajuan vaksin merah putih atau vaksin kerja sama dengan pihak lain,” jelas Erick saat melakukan peninjauan kedatangan bulk vaksin Sinovac di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (31/5/2021).
Vaksin Merah Putih merupakan karya mandiri anak bangsa, dan saat ini prosesnya sudah pada tahapan penelitian berskala laboratorium atau lab skill research dan tahapan faktor ekspresi.
Baca juga: Hadiah dari Presiden PSG Ini Ternyata Menjadi Jimat Keberuntungan bagi Thomas Tuchel
Dalam tahapan ini, Kementerian Riset Teknologi / Badan Riset Inovasi Naisonal (Kemenristek BRIN) terus memonitor pengembangannya.
Pemerintah sudah mempersiapkan proses pengadaan vaksin hingga tahapan industrialnya demi terjaminnya produksi vaksin dalam jumlah besar.
Pemerintah juga membuka peluang kerjasama dengan pihak industri swasta nasional untuk turut serta mensukseskan percepatan pengembangan Vaksin Merah Putih yang menjadi modal bangsa dalam penanganan pandemi Covid-19 jangka panjang.
Diketahui saat ini dalam upaya percepatan pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan kolaborasi lembaga riset, lembaga pemerintah non kementerian, dan perguruan tinggi, seperti LBM Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga dan Universitas Gajah Mada.
“Sebagai info sesuai penugasan, kita terus kerja keras untuk mendapatkan vaksin merah putih, yang sekarang bekerja sama dengan 5 Universitas dan 2 lembaga penelitian,” ujar Erick.
“Kita juga mebuka kerjasama dengan pihak lain, agar bisa memproduksi vaksin sendiri bukan hanya impor,” pungkasnya.