News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Berikut Daftar Vaksin Covid-19 yang Efikasinya Menurun Karena Varian Baru Corona

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan seorang anggota staf medis bersiap untuk memberikan dosis vaksin virus Corona Covid-19 Sinovac di sebuah universitas di Qingdao di provinsi Shandong timur China.

Berikut Vaksin Covid-19 yang Efikasinya Menurun Karena Varian Baru Corona

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa terdapat empat varian virus Corona yang menjadi perhatian karena memiliki sejumlah efek.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO), varian virus tersebut diantaranya lebih menular dan menimbulkan gejala Covid-19 lebih parah.

"Selain itu menurunkan efikasi vaksin, keandalan pengobatan serta mempengaruhi akurasi alat uji yang sudah ada," kata Wiku dalam Konferensi pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: WHO Ganti Nama Varian Covid-19 dengan Huruf Yunani untuk Hindari Stigmatisasi terhadap Suatu Negara

Wiku mengatakan berdasarkan berbagai studi yang dilakukan peneliti, tingkat penurunan efikasi vaksin yang ditimbulkan varian virus tersebut beragam  mulai dari rendah hingga sedang.

Efikasi vaksin adalah kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit pada penerima vaksin.

Berdasarkan data WHO, varian B1117 mempengaruhi efikasi vaksin AstraZeneca. 

Varian B1351 mempengaruhi efikasi vaksin moderna, Pfizer, AstraZeneca,  dan Novavax.

Selain itu varian P1 dan B1617 mempengaruhi efikasi vaksin moderna dan Pfizer. 

"Perlu diketahui bahwa pengaruh varian terhadap efikasi masih bersifat sementara dan masih bisa berubah tergantung hasil studi lanjutan yang sedang dilakukan," kata dia.

Varian virus berpengaruh pada efikasi vaksin, karena hampir seluruh vaksin yang digunakan saat ini menggunakan virus yang belum bermutasi atau original virus dari Wuhan China.

Meskipun demikian kata dia, perubahan efikasi vaksin yang ditimbulkan tidak melampaui batas bawah efikasi vaksin yang ditetapkan WHO yakni 50 persen. 

"Bahkan beberapa di antaranya masih memiliki efikasi di atas 90 persen," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini