TRIBUNNEWS.COM - Berikut update informasi jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Selasa (1/6/2021).
Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 4.824 penambahan pada hari ini.
Data tersebut seperti disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB), melalui akun Twitternya @bnpb_indonesia, Selasa sore.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.826.527 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 lalu.
Kabar baiknya, ada sejumlah 5.360 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Sehingga jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 1.674.479 jiwa dari pasien sebelumnya sebanyak 1.669.119 jiwa.
Baca juga: Seorang Difabel Suntik Vaksin Astrazeneca, Optimis Sehat
Baca juga: Update Corona Global 1 Juni 2021: Infeksi Covid-19 di Amerika Tembus 34 Juta Kasus
Sementara, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 145 pasien.
Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 50.723 orang, dari sebelumnya 50.578 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Provinsi DKI Jakarta masih memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak.
Selanjutnya, disusul oleh Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.
Update Corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.
Baca juga: Data Terbaru Lebih dari 25 Ribu Terpapar Virus Corona: Total Kasus Covid-19 di ASEAN Tembus 4 Juta
Pemerintah Jamin Vaksin Aman Digunakan
Terkait dengan pelaksanaan program vaksinasi, pemerintah menjamin seluruh vaksin yang digunakan adalah vaksin yang aman dan berkhasiat, serta telah melalui uji klinik yang ketat.
Seperti dilakukannya kajian toksisitas dan sterilitas salah satu batch dari Vaksin AstraZeneca beberapa waktu lalu akibat munculnya dugaan berkaitan dengan KIPI berat yang menyebabkan penerima vaksin meninggal dunia.
Dari hasil kajian disimpulkan bahwa vaksin tersebut aman dan dapat digunakan, serta tidak menyebabkan meninggalnya sang penerima vaksin.
Langkah Bio Farma Cegah Vaksin Palsu
PT Bio Farma Persero melakukan peningkatan kapasitas produksi vaksin Covid-19 hingga 257,6 juta dosis dalam setahun.
Dikutip dari TribunnewsJakarta, Selasa (1/6/2021), Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir menuturkan, dalam memproduksi vaksin memiliki tingkat kerumitan tersendiri, termasuk dalam hal keamanan dan mencegah pemalsuan.
Karenanya, Bio Farma telah menerapkan transformasi digital dalam proses produksi.
Bio Farma kini berupaya menerapkan sistem barcode dengan menggunakan sistem digital.
Hal ini dilakukan tak lain untuk mendeteksi secara dini apabila ada pemalsuan vaksin.
"Seperti penerapan barcode yang menggunakan sistem digital, sehingga bisa mendeteksi secara dini apabila ada upaya-upaya pemalsuan," terang Honesti.
Penerapan digitalisasi juga dilakukan dalam proses distribusi, sehingga bisa terkontrol dengan sangat baik.
Hal ini sangat penting mengingat geografis Indonesia yang sangat luas dan terpisahkan laut.
"Sejauh ini, pelaksanaan distribusi berjalan secara lancar," ucap Honesti.
Sebelumnya untuk melaksanakan produksi vaksin dari bulk ke vaksin jadi Bio Farma telah menyiapkan kapasitas produksi 250 juta dosis vaksin dalam setahun.
"Bio Farma melakukan peningkatan efisiensi dan optimalisasi, sehingga pada saat ini, total kapasitas produksi yang bisa dilakukan Bio Farma meningkat menjadi 257,6 juta dosis per tahun," terang Honesty.
Diketahui, Indonesia menerima sekitar 8 juta dosis vaksin Sinovac berbentuk bulka, Senin (31/5/2021) lalu.
Vaksin yang datang selanjutnya akan dilakukan proses produksi oleh Bio Farma.
Dengan kedatangan ini, total vaksin yang telah diterima Indonesia adalah 92.910.500 dosis, dengan 81,5 juta di antaranya adalah dalam bentuk bulk.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini)