News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Ini Alasan Indonesia Belum Masukan Anak-anak Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga kesehatan menyiapkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk disuntikkan kepada warga di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pinang Ranti 02 Pagi, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021). Vaksinasi tahap ketiga sudah dimulai di Jakarta menyasar 445 RW kumuh sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu dan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang Persiapan Penyelenggaraan Vaksinasi Covid-19. Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (UNPAD) Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita, Sp.A., M.Sc, mengungkapkan pemberian vaksin Covid-19 pada anak-anak memang diperlukan sebagai percepatan pembentukan herd imunity.

Meski demikian, ada faktor lain yang membuat banyak negara termasuk Indonesia belum memasukan anak-anak dalam daftar prioritas penerima vaksin.

Misalnya Amerika Serikat mereka perlu memberikan vaksin Pfizer kepada kelompalok usia 18 tahun ke bawah, lantaran Amerika Serikat telah memproduksi vaksin sendiri dan uji klinis vaksin Covid-19 merk Pfizer telah rampung.

"Apakah anak perlu divaksin atau tidak itu nanti tergantung dari situasi kondisi dari negara tersebut. Seperti di Amerika Serikat diberikan sekarang sebelum sekolah mereka sudah diberikan vaksin," ujarnya dalam webinar 'Menyongsong Vaksin Covid-19 untuk Anak' baru-baru ini.

Sementara di Indonesia, vaksin Covid-19 masih terbatas dan diberikan secara bertahap sesuai kerentanan terpapar.

"Vaksinasi anak akan mempercepat herd imunity. Dengan memberikan vaksinasi pada anak tidak hanya bermanfaat untuk anak itu juga melindungi sekitarnya banyak vaksin-vaksin anak yang selama ini sudah diberikan itu melindungi orang dewasa," kata Prof.Cissy.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 5 Juni 2021: Tambah 6.594 Kasus, Total 1.850.206 Positif

Ia mengatakan, sejauh ini penelitian dan uji klinis vaksin pada anak dibeberapa negara menunjukan hasil yang baik.

Jenis vaksin yang digunakan antara dewasa dan anak-anak sama dari segi komposisi.

"Mungkin interval pemberian dosis satu dan dua it 14 hari, 28 hari atau 3 bulannya kita belum tahu pada anak. Remaja kemungkinan memerlukan dosis yang sama-sama seperti dewasa," ungkap perempuan berkacamata ini.

Sebelumnya, Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, Kementerian Kesehatan masih menunggu rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ITAGI, dan organisasi profesi lain terkait pemberian vaksin pada anak.

"Kita tunggu rekomendasi dari IDAI, organisasi profesi lainnya dan juga ITAGI, karena mereka akan melihat vaksin mana yang bisa digunakan untuk anak-anak," ujar Nadia dalam kegiatan virtual bertajuk Mengenal Varian Baru Covid-19 dan Efektivitas Vaksin yang digelar ANTARA, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Lebih Dari 20% Anak Muda Jepang Kena Depresi, Stres, Akibat Corona

Menurut Nadia, di tingkat global sekali pun vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak belum semasif kelompok usia di atas 18 tahun.

Selain itu, merk vaksin yang telah ditetapkan aman dan efektif bagi anak-anak masih sangat terbatas.

"Artinya jenis vaksin untuk anak itu dari merk vaksin yang ada atau harus mencari jenis vaksin baru. Kalau harus mencari jenis vaksin baru, ya berarti harus minggu lagi kan pemerintah. Belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin," kata Nadia.

"Jadi proses itu kita tunggu saja, rekomendasi khususnya dari Badan POM, ITAGI, dan IDAI terkait pemilihan vaksin," lanjut dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini