Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Immunization Officer WHO Indonesia dr Olivi Silalahi MSc mengatakan vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia telah melewati serangkaian tahapan evaluasi sebelum digunakan.
Disebut Olivi, baik WHO maupun BPOM RI sebelum memberikan izin penggunaan darurat terhadap vaksin Covid-19 yang akan digunakan, keamanan dan khasiat vaksin Covid-19 menjadi faktor utama yang diperlukan.
Pada pertengahan 2020 WHO sudah memberikan arahan bahwa vaksin Covid-19 perlu memiliki persyaratan minimal untuk mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Listing) dari WHO.
“Hal ini demi memastikan vaksin Covid-19 yang digunakan di dunia aman, efektif, dan terpenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan,” katanya dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan FMB9ID_IKP, Selasa (8/6/2021).
Delapan vaksin Covid-19 yang masuk dalam daftar EUL termasuk Sinovac, telah melalui proses uji yang cukup panjang.
Para ahli sangat memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah dalam uji vaksin Covid-19 sebelum digunakan luas masyarakat.
Baca juga: Kasatgas dan Menteri Kesehatan Terjun Langsung ke Bangkalan Sikapi Lonjakan Kasus Covid-19
Olivi menuturkan, produsen vaksin harus memasukkan data-data awal yang kemudian ditinjau dan dinilai oleh grup ahli independen (independent expert panel).
"Proses penilaian inilah yang nantinya akan memberikan rekomendasi final untuk pemberian izin penggunaan darurat vaksin Covid-19,” ungkap dr Olivi.
Data-data yang ditinjau para ahli ini berhubungan dengan efikasi keamanan hingga cara pembuatan obat yang baik (good manufacturing process).
Baca juga: Informasi Hoaks Penyebab Banyak Warga Enggan Divaksinasi Covid-19
Guru Besar Mikrobiologi Klinik, FKUI Prof dr Pratiwi P Sudarmono, mengingatkan vaksin Covid-19 sangat diperlukan dalam pengendalian pandemi ini, lantaran sampai saat ini obat yang spesifik mengatasi virus Corona belum temukan.
"Untuk virus Covid-19 ini yang tergolong virus baru, memang belum ada obatnya. Vaksin adalah satu-satunya mekanisme yang dengan cepat menurunkan insiden sekaligus mengurangi risiko kematian dan risiko sakit berat akibat tertular virus Covid-19," katanya.
Prof Pratiwi mengapresiasi langkah pemerintah yang telah melakukan program vaksinasi Covid-19 secara sistematis dan memprioritaskan golongan masyarakat yang paling berisiko terkena dampaknya untuk lebih dahulu mendapatkan vaksin ini.