Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 atau RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Letkol Marinir M Arifin bicara soal antisipasi rumah sakit jika ada lonjakan pasien Covid-19 yang dirujuk.
Diketahui, total kini RSDC Wisma Atlet merawat sebanyak 4.836 pasien di empat tower.
"Jadi alhamdulillah sudah siap semua dari nakes logistik dan farmasi obat-obatan juga sudah siap, termasuk ketersediaan bed ada rencana alternatif nanti dilakukan," kata Arifin di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Minggu (13/6/2021).
Untuk ketersediaan tempat tidur, Arifin mengatakan pihaknya akan menyiapkan alternatif menambah satu tempat tidur di dalam kamar.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Satgas Covid-19 Percepat Proses Testing dan Perkuat Tracing
"Alternatif pertama kita sebenarnya 5.994 bed itu ada sebagian bed yang tidak dipakai dalam satu kamar. Harusnya tiga, tapi anya dipakai dua selama ini. ini sebagai senjata terakhir, peluru terakhir kita yang akan kita luncurkan kita tembakkan," katanya
"Setelah nanti kalau memang ini tak terkendali masuknya, nanti bed yang ketiga akan diaktifkan, nanti akan menambah lumayan lah sekitar 2000 bed, jadi bisa menambah keterisiannya sekitar 30 persen," tambah Arifin.
Baca juga: Langkah Korlantas Polri untuk Menangkal Penyebaran Covid-19 Dapat Pujian
Namun, Arifin berharap hal tersebut tidak terjadi
"Mudah-mudahan 1.300 itu tersetop menurunlah, sehingga bed yang ketiga tak terpakai," katanya.
Diketahui, Arifin mengatakan per 13 Juni, ada sebanyak 329 yang dirawat, sehingga total yang dirawat sebanyak 4.836 pasien.
"Jadi okupansi (keterisian tempat tidur) kita sudah di angka 80,68 persen," kata Arifin.
Baca juga: Dapatkan Bantuan Stimulus Covid-19 dari PLN Bulan Juni 2021, Simak di Sini
Arifin melanjutkan sisa keterisian tempat tidur sekitar 19,32 persen.
"Itu sisa bed kita berada pada angka 1.158," tambahnya
Arifin mengatakan ini sudah harus menjadi kewaspadaan bersama.
"Ini sebagai warning sebagai alert, sebagai lampu kuning bahkan sudah mendekati lampu merah," katanya.
"Jadi harus benar-benar masyarakat menyadari harus kita sambil edukasi ke masyarakat, antara masyarakat dan satgas juga harus patuh kepada aturan-aturan pemerintah," pungkasnya