Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito meninjau serbuan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu (12/6/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Hadi meminta Satgas Penanganan Covid-19 di Bangkalan memanfaatkan program serbuan vaksinasi nasional secara optimal.
"Manfaatkan serbuan vaksinasi nasional secara optimal di Kabupaten Bangkalan, karena dari data terakhir 52.655 dosis masih jauh dari jumlah penduduk Bangkalan sejumlah 1,06 juta jiwa," kata Hadi dikutip dari keterangan resmi Puspen TNI, Sabtu (12/6/2021).
Selain itu, ia meminta Satgas Penanganan Covid-19 di Bangkalan untuk melakukan pendekatan lewat kearifan lokal dan kerja sama lintas instansi dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut.
Hadi menegaskan TNI-Polri siap untuk melaksanakan program serbuan vaksin untuk mendukung program vaksinasi nasional.
"Laksanakan pendekatan yang baik, gunakan kearifan lokal, serta kerja sama lintas instansi dalam pelaksanaan vaksinasi ini. TNI-Polri siap untuk melaksanakan serbuan vaksin untuk mendukung program vaksinasi nasional," kata Hadi.
Baca juga: Percepat Pemulihan Sektor Ekonomi, Gubernur Kalteng Kebut Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Ia juga menyampaikan bahwa strategi pengendalian kasus dengan mengoptimalkan fungsi PPKM Skala Mikro.
Ia berharap setiap petugas yang ada di lapangan mengetahui tugasnya secara detail dengan memberi pemahaman yang baik.
Dengan demikian, kata dia, setiap petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal, baik untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, tracing, pengawasan isolasi mandiri, pemantauan dan distribusi logistik.
Baca juga: Kolaborasi Kemenkes, Ikastara Mensukseskan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
"Laksanakan terus pemantauan kasus aktif, angka kematian, angka kesembuhan, BOR (Bed Occupancy Rate) ICU, dan BOR isolasi serta Laporkan data secara obyektif agar menjadi bahan evaluasi yang obyektif pula," kata Hadi.
Lebih lanjut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyoroti soal data.
Menurut dia, jika data di lapangan diketahui dengan detail, keputusan yang diambil akan tepat sasaran.
"Data yang obyektif tentu akan memungkinkan untuk mengambil langkah antisipasi dengan segera untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus kembali," kata dia.
Pencegahan virus corona menurut WHO