News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

UPDATE Kasus Corona Indonesia 16 Juni 2021: Tambah 9.944 Positif, 6.229 Sembuh, 196 Meninggal

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Covid-19 Global 25 Desember 2020: Indonesia Urutan 20 Negara dengan Kasus Terbanyak di Dunia

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update informasi jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Rabu (16/6/2021).

Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 9.944 penambahan dari sebelumnya 1.927.708 kasus.

Data tersebut dirilis dalam website resmi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Indonesia, covid19.go.id, Rabu sore.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.937.652 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam. 

Kabar baiknya, ada sejumlah 6.229 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.

Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 1.763.870 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 1.757.641 jiwa.

Baca juga: Kapolri Ungkap Lima Klaster Covid-19 di Jakarta

Baca juga: Kemendagri Dorong Peran Posko Covid-19 Daerah Maksimal di Perpanjangan PPKM Mikro

Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 196 pasien.

Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 53.476 orang, dari yang sebelumnya sebanyak 53.280 orang.

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Provinsi DKI Jakarta masih memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak.

Selanjutnya, disusul oleh Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19, PLN Jaga Keandalan Listrik Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan

Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.

Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.

Varian Corona India Masuk ke Indonesia, Anggota Komisi IX Minta PPKM Mikro Diperketat

Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (16/4/2021), Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo meminta agar PPKM mikro harus segera diperketat.

Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi varian virus corona dari India yang sudah masuk ke Tanah Air. 

Mengingat varian dari India ini telah masuk dan ditemukan di Indonesia.

"Varian India yang terdeteksi dan melonjaknya kasus baru COVID-19 menjadi perenungan kita bersama dan evaluasi semuanya," ujar Rahmad, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Studi Inggris Sebut Vaksin Pfizer & AstraZeneca Bisa Melawan Corona Varian Delta hingga 90 %

Bukan hanya itu, PPKM mikro ini dilakukan juga karena melonjaknya angka kasus positif COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir ini.

Melonjaknya kasus ini tak lepas dari kesalahan bersama dari seluruh pihak. 

Sebab, hingga kini masih saja ada masyarakat yang nekat mudik ke kampung halaman meski sudah dilarang oleh pemerintah. 

"Ini adalah dampak kesalahan kita rame-rame, kenapa demikian? Aturan pemerintah pusat sudah full protect dalam menekan COVID-19."

"Namun di lapangan masih banyak masyarakat nekat mudik, berkerumun, pemerintah daerah tidak tegas terhadap munculnya kerumunan yang tetap terjadi," ujar Rahmad, Rabu (16/6/2021).

Menurut politikus asal Boyolali itu, salah satu pilihan yang dapat diambil saat ini guna menurunkan kasus Covid-19 adalah dengan melaksanakan PPKM Mikro secara ketat dan benar. 

Dia juga menekankan bahwa PPKM Mikro tak akan berhasil jika hanya dilaksanakan oleh pemerintah saja.

Baca juga: Varian Baru Corona Muncul, Kemendikbudristek: PTM Terbuka Harus Seizin Satgas Covid-19

Sehingga masyarakat sangat berperan penting dalam hal ini. 

Jika tidak dapat tegas dalam menerapkan PPKM, Rahmad mengatakan kemungkinan hal ini dapat membuat ledakan yang lebih besar lagi.

"Pilihannya hanya jalankan PPKM dan tegas penerapan skala mikro atau bangsa ini terancam ledakan yang lebih besar lagi, dan BOR RS kita tidak mampu lagi menerima pasien."

"Ini masih bisa kita kendalikan tapi ingat PPKM berhasil bukan karena pemerintah pusat saja, namun wajib kita bersama pemerintah daerah sampai desa, RT/RW bersama bumikan PPKM skala mikro. Yakin kita bisa kendalikan COVID-19," jelas Rahmad.

Lebih lanjut, Rahmad menekankan pula agar protokol kesehatan dan kesadaran untuk menjalankan protokol kesehatan itu ditingkatkan.

Dengan adanya kejadian ini, Rahmad meminta seluruh masyarakat untuk sadar dan bersama-sama menyelamatkan keluarga masing-masing dari bahaya Covid-19.

"Nah momentum inilah yang membuat kita bersama-sama selamatkan keluarga, selamatkan lingkungan dan selamatkan semuanya untuk sadar akan prokes yang akan selamatkan kita bersama," pungkas Rahmad.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Vincentius Jyestha Candraditya)

Baca berita lain terkait Penanganan Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini