News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Covid-19 Melonjak di Jakarta: Situasi Genting, Kondisi Wisma Atlet, Permintaan untuk Anies

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mempersiapkan ruangan rawat inap Pasien Covid-19 di Tower 8 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/6/2021). Tower 8 RSD Wisma Atlet Kemayoran dapat menampung 1.569 pasien Covif-19 dan dapat juga dipakai untuk ruang Isolasi Mandiri pasien tanpa gejala. Hal ini untuk persiapan bila ada meningkatnya pasien Covid 19 usai liburan lebaran (mudik). *Warta Kota/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM - Lonjakan kasus covid-19 di Indonesia terjadi belakangan.

Dua pekan terakhir, data kenaikan kasus aktif Covid-19 di Indonesia pun terlihat.

Tercatat per tanggal 16 Juni 2021, terdapat penambahan 9.944 orang terkonfirmasi positif dan menjadikan total kasus aktif di Indonesia menjadi 120.306 kasus.

"Angka keterisian ruang gawat darurat dan tempat tidur di rumah sakit sudah mengkhawatirkan, _Bed Occupancy Ratio_ sudah lebih dari 50 persen di beberapa daerah, bahkan sudah mencapai 100 persen," ujar Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro, dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Jakarta, (16/6/2021).

Sementara itu, lonjakan jumlah pasien yang drastis tercatat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran.

Baca juga: POPULER Nasional: Hal yang Dilarang di Vaksinasi Gotong Royong | Anies Diminta Terapkan PSBB Ketat

Hingga saat ini, 80 persen tempat tidur yang tersedia telah dihuni oleh pasien positif yang dikarantina. 

"Per pagi ini saja (kemarin), laporan dari RSDC Wisma Atlet menyatakan bahwa ada 488 orang terkonfirmasi positif yang baru masuk untuk menjalani perawatan, setelah beberapa hari yang lalu ada 625 pasien datang bersamaan dalam satu hari," sambung Reisa.

Berikut ini akan dirangkum Tribunnews.com fakta-fakta kabar penanganan covid-19 di Jakarta.

1. Genting

Mengutip dari Intisari, video yang menunjukkan para pasien Covid-19 mengantre di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran beredar di media sosial.

Suasana Wisma Atlet seperti yang diunggah akun instagram @merekamjakarta tersebut kemudian dibenarkan oleh Komandan Lapangan RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin.

Hal itu disampaikannya saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (15/6/2021). Letkol Arifin juga menjelaskan bahwa banyaknya pasien positif Covid-19 datang dari sekitar wilayah DKI Jakarta, di mana mereka merupakan pasien yang dikirim oleh puskesmas.

"Video yang beredar di UGD kita (RSDC) itu memang benar, faktanya seperti itu. Jadi pasien memang banyak.

Baca juga: Pemerintah Percepat Vaksinasi di Tempat yang Interaksinya Tinggi, Mulai Stasiun Hingga Pelabuhan

"Faktanya memang puskesmas-puskesmas DKI Raya mengirim," katanya.

Dikatakan Arifin, video berdurasi 9 detik tersebut menunjukan ada peningkatan kasus Covid-19 khususnya di DKI Raya usai libur Lebaran.

Sementara ketersediaan tempat tidur di RSDC kian menipis dengan banyaknya pasien yang masuk sejak 18 Mei.

"Jadi sudah kita bagi 3 triase tempat masuk termasuk tower 5 tower 4 tower 6, namun ya seperti itu kondisinya. Hal ini memang disebabkan hulu mengalir ke hilir. Hulu belum bisa dikendalikan sehingga hilir hanya menerima. Itu yang terjadi faktanya saat ini. Kita yang jelas sudah lampu kuning lah menjelang merah," terangnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengungkapkan bahwa situasi Ibu Kota sedang memasuki fase genting penyebaran Covid-19.

"Jakarta memasuki fase yang amat genting," ujar Anies di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021), dikutip Kompas.com.

Saat itu, Anies mengingatkan warga Ibu Kota untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Ia juga mengimbau warga untuk membatasi aktivitas di luar rumah.

Menurutnya, jika tidak dilakukan tindakan, maka akan berpotensi terjadinya kondisi yang sulit dengan membludaknya pasien di fasilitas kesehatan.

"Bila kita tidak melakukan tindakan, maka kita berpotensi menghadapi kesulitan karena fasilitas kesehatan mungkin akan menghadapi jumlah yang tak terkendali apabila pasien, apabila orang yang harus ditangani meningkat secara drastis," katanya saat itu.

Sementara itu, melansir Kompas.com, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan adanya penambahan 1.502 kasus baru.

Sehingga kasus aktif Covid-19 di Jakarta sampai kemarin, tercatat mencapai 19.244 pasien.

Jumlah tersebut naik signifikan dibandingkan data pada 6 Juni yang berjumlah 11.500 orang.

Korban meninggal dunia bertambah 25 orang pada Selasa kemarin. Secara total kini tercatat 7.634 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta.

Bukan hanya Wisma Atlet, rumah sakit lain di Jakarta juga kewalahan menghadapi membludaknya pasien Covid-19.

Rumah Sakit Islam Jakarta penuh, bahkan terpaksa menolak pasien baru Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan dokter Jack Pradono, salah satu dokter yang bekerja di RS Islam Jakarta.

Lewat unggahan di akun Instagramnya @drjackpradono, dokter Jack mengingatkan masyarakat bahwa kasus Covid-19 di Ibu Kota saat ini kembali mengalami lonjakan.

"DI @rsijcempakaputih mulai tadi malam, Kami menolak pasien Covid-19 baru karena tempat penuh, baik di paviliun isolasi maupun di ICU," tulis Jack di akun Instagramnya pada Minggu (13/6/2021).

Saat itu, Jack mengatakan, pihaknya sedang melakukan konversi beberapa paviliun untuk menjadi paviliun Covid-19, namun butuh 2-3 hari paling cepat.

Selain persiapan ruangan, pihak RS juga butuh menambah relawan tenaga kesehatan.

Menyikapi lonjakan pasien di RS Wisma Atlet dan sejumlah RS rujukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya menambah tempat isolasi pasien Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengungkapkan, Pemprov DKI akan mengoperasikan kembali Wisma Ragunan dan Wisma Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai tempat isolasi terkendali bagi pasien Covid-19.

"Sudah pernah dipakai, jadi kemarin kan kosong. Nah, sekarang dengan penuhnya Wisma Atlet, kami buka kembali," ujar Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Widyastuti mengatakan, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat isolasi terkendali pasien Covid-19.

2. Keterisian Rumah Sakit

Warga Negara Indonesia (WNI) usai menjalani isolasi di Tower 8, Rumah Sakit Darirat, Wisma Atlet Pandemangan, Kemayoran Jakarta Pusat Selasa(15/6/2021). WNI yang baru selesai berpergian keluar negeri wajib menjalani isolasi selama 5 hari kecuali dari India harus menjalani isolasi 12 hari untuk memutus penularan Covid-19. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Kenaikan kasus aktif Covid-19 di Indonesia kembali terjadi sejak dua minggu terakhir, tercatat per tanggal 16 Juni 2021, terdapat penambahan 9.944 orang terkonfirmasi positif dan menjadikan total kasus aktif di Indonesia menjadi 120.306 kasus.

"Angka keterisian ruang gawat darurat dan tempat tidur di rumah sakit sudah mengkhawatirkan, _Bed Occupancy Ratio_ sudah lebih dari 50 persen di beberapa daerah, bahkan sudah mencapai 100 persen," ujar Juru Bicara Pemerintah  Reisa Broto Asmoro, dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Jakarta, (16/6/2021).

Lonjakan jumlah pasien yang drastis tercatat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Hingga saat ini, 80 persen tempat tidur yang tersedia telah dihuni oleh pasien positif yang dikarantina. 

"Per pagi ini saja, laporan dari RSDC Wisma Atlet menyatakan bahwa ada 488 orang terkonfirmasi positif yang baru masuk untuk menjalani perawatan, setelah beberapa hari yang lalu ada 625 pasien datang bersamaan dalam satu hari," sambung Reisa.

Varian Delta yang merupakan varian baru dari virus SARS-Cov-2 telah dikonfirmasi beredar di Jawa Tengah dan juga terdapat kemungkinan sudah beredar di daerah lain. 

"Varian apapun yang akan muncul sebagai akibat mutasi alami virus, tidak mungkin akan menjangkiti kita dan orang orang lain apabila semua tindakan pencegahan kita lakukan," ujar Reisa.

Baca juga: Ikut Menanggulangi Covid-19, Agnez Mo Bangun Klinik Vaksinasi Secara Gratis

3. Rusun Nagrek

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan Rusun Nagrak di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, tengah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien kasus Covid-19, termasuk jika Wisma Atlet Kemayoran penuh.

Saat ini Dinkes DKI bersama tim satgas provinsi dan pihak BNPB masih meninjau dan mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan.

"Untuk yang di Rusun Nagrak sedang kami siapkan," kata Widyastuti kepada wartawan, Rabu (16/6/2021).

Ia menyebut Rusun Nagrak dapat dikembangkan hingga kapasitas tampung 2.500 tempat tidur. Namun untuk tahap awal akan diproyeksikan menampung 1.000 tempat tidur.

"Nagrak itu bentuknya rusun yang baru pertama, kemarin baru kita tinjau dari tim Dinkes maupun tim satgas provinsi dan BNPB itu sementara untuk 1.000. Tapi nanti bisa dikembangkan sampai 2.500," tuturnya.

Selain Rusun Nagrak, Pemprov DKI disebut juga mengaktifkan kembali beberapa wisma sebagai upaya antisipasi lonjakan keterisian tempat tidur di fasilitas kesehatan maupun Wisma Atlet.

Antara lain wisma di Ragunan, dan Taman Mini. Kedua lokasi wisma itu disebut sudah pernah dipakai sebelumnya namun saat ini sedang kosong.

"Ada beberapa wisma yang sebenarnya sudah pernah dipakai, disiapkan oleh DKI Jakarta yaitu di wisma di Ragunan, Taman Mini itu sudah pernah dipakai. Kemarin kan kosong, sekarang dengan penuhnya wisma atlet kita buka kembali. Jadi bukan baru, tapi kita aktifkan kembali," ujar dia.

4. Saran untuk Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berada di Kantor PMI DKI Jakarta, Senin (14/6/2021)/Lusius Genik. (Lusius Genik/Trbunnews.com)

Koordinator Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Letkol (Mar) M. Arifin menjelaskan soal para pasien yang dirawat di sana.

"Mayoritas (pasien) Jakarta, 80 persen Jakarta," kata Arifin kepada wartawan, Selasa (15/6/2021)

Dia mengatakan pasien yang masuk ke Wisma Atlet merupakan kiriman dari Puskesmas yang ada di Jakarta.

Arifin mengatakan puluhan pasien masih akan dikirim ke Wisma Atlet.

"Bahkan sudah di kelurahan-kelurahan sebelahnya ikut tertular, Ciracas, Bambu Apus, kendalikannya harusnya mulai sekarang ya. Jalan harusnya sepi jangan macet seperti ini, berarti kan mobilisasi orang tidak dikendalikan," katanya.

Arifin menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan PSBB ketat.

"Biar kita bisa fokus menangani pasien dengan baik. Kalau sudah landai silakan diatur secara bertahap lagi. Kalau sekarang ini harus diatur benar, klaster kantor juga harus diatur benar," lanjut Arifin.

Dia menekankan agar masyarakat selalu menjaga jarak.

"Kenapa jaga jarak? Karena droplet dari bersin atau batuk tanpa masker radius bisa sampai 1-2 meter. Droplet-nya menulari jadi temennya negatif jadi positif," katanya

"Tapi kan jelaskan per orang kayak gitu susah jadi dipukul rata jaga jarak semua. Tapi di rumah sakit notabenenya positif semua nggak masalah. Tapi kita tetep edukasi biar terbiasa. Memberi contoh, jaga jarak, cuci tangan, pakai masker," pungkas Arifin

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Taufik Ismail, Danang Triatmojo, Reza Deni)(Intisari/Khaerunisa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini