TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Seiring terjadinya lonjakan kasus Covid-19 belakangan, jumlah pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melonjak drastis.
Terkait terjadinya lonjakan pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Jombang, dibenarkan oleh Kepala TPU Jombang Tabroni.
Kasus infeksi Covid-19 melonjak di Kota Tangsel tersebut, terjadi setelah musim mudik dan libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Bahkan pelonjakan terjadi hingga mencapai angka 100 persen jika dibandingkan dengan prosesi pemakaman pada bulan Mei 2021 kemarin.
Baca juga: Wali Kota Benyamin Sebut Kondisi Tangsel Sudah Darurat Covid-19, RS Rujukan Terisi 74%
"Lonjakan setelah lebaran, di bulan Juni sudah 58 jenazah yang sudah kami makamkan hingga pertengahan Juni"
"Terjadi lonjakan 100 persen dari bulan Mei 30 jenazah," kata Tabroni saat ditemui di TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangsel, Kamis (17/6/2021).
Tabroni menuturukan saat ini pihaknya mencatat 8 jenazah pada setiap harinya dilakukan prosesi pemakaman khusus infeksi covid-19 di lokasi tersebut.
Menurutnya jenazah yang dimakamkan di lokasi tersebut tak hanya berasal dari Rumaj Sakit (RS) di wilayah Kota Tangsel.
Untuk saat ini sudah ada 7 jenazah yang sudah kami makamkan di tanggal 17 Juni yang akan masuk dan masih ada 1 jenazah lagi yang akan masuk dari RS Cengkareng."
"Total sampai pukul 15 sore, ada 8 jenazah yang akan kami makamkan. Itu Warga Tangsel dan juga luar Tangsel yang berdomisli di Tangsel," katanya.
Baca juga: Menko PMK: Hampir 60 Persen Ibu Hamil di RSKIA Kota Bandung Positif Covid-19
Adapaun saat ini pihakny telah mencatat sebanyak 898 jenazah infeksi Covid-19 telah dimakamkan di TPU Jombang.
"Kapasitas kami masih memadai sampai saat ini. Kami juga sedang mempersiapkan lahan baru. Estimasi kami bisa menampung seribu jenazah.
Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19 Sudah Darurat
Saat ini, ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menipis.
Bahkan dapat dibilang, ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di Kota Tangsel sudah darurat alias red alert.
Terakit menipisnya ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 dibenarkan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
Diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten merilis peta sebaran Covid-19 pada tanggal 16 Juni 2021.
Dalam rilisnya, wilayah Kota Tangsel masih berstatus zona oranye.
Kategori zona oranye Covid-19 di Kota Tangsel terdiri dari empat indikator, yakni:
- Kontak erat sebanyak 15.873 orang
- Kasus suspek sebanyak 5.191 orang
- Kasus probable sebanyak 10 orang,
- Kasus konfirmasi dengan rincian masih dirawat sebanyak 388 orang, dan
- Sembuh sebanyak 11.004 orang, dan meninggal 407 orang.
Peningkatan kasus turut berimbas semakin menipisnya kapasitas penanganan tempat tidur pasien infeksi Covid-19 atau bed occupancy ratio (BOR).
Menurut Benyamin Davnie saat ini ketersediaan BOR telah melebih 50 di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan khusus penanganan infeksi Covid-19.
"74 persen baik ICU ataupun tempat tidur isolasi. Itu sudah red alert, sudah warning, sudah darurat," katanya saat ditemui di kawasan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (17/6/2021).
Orang nomor satu di Kota Tangsel ini mengungkapkan kondisi ketersediaan itu terus terancam.
Hal tersebut mengingat terus terjadinya peningkatan kasus pasien Covid-19 hingga dibutuhkannya penanganan dan perawatan medis secara intensif.
"Masih ada yang kosong, tapi ya rata-rata sudah diperlukan setiap hari. Karena perambahan hari ini memang tidak terlalu banyak, hanya 8. Tapi kemarin kan kita nambah 79," pungkasnya.
Berita ini tayang di Warta Kota: Jumlah Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Jombang Kota Tangerang Selatan Melonjak Hingga 100 PersenĀ