News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Mulai Senin, Penumpang KRL Secara Acak Bakal di Tes Antigen

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek secara acak akan dites menggunakan GeNose dan swab test antigen di beberapa stasiun, mulai Senin (21/6/2021).

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyikapi peningkatan kasus positif Covid-19 di Jakarta dan daerah sekitarnya. 

"Dirjen Kereta Api dan KAI akan melakukan random tes diseluruh stasiun utama seperti Gambir, Senen, Manggarai, Bekasi, Bogor, Tanggerang. Maksudnya ada alert bahwa sekarang ini pandemi meningkat," kata Budi, Sabtu (19/6/2021).

Menurut Budi, selain melakukan pengetas Covid-19 secara acak, Kemenhub dan pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan bus di beberapa stasiun untuk penumpang KRL yang tidak terangkut karena per kereta dibatasi maksimal 74 orang.

Sejumlah penumpang KRL memasuki Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (15/6/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) memperketat penerapan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik KRL dan melarang penumpang menggunakan masker jenis scuba atau buff karena dinilai tak efektif mencegah risiko paparan bakteri. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca juga: Pemerintah Percepat Vaksinasi di Tempat yang Interaksinya Tinggi, Mulai Stasiun Hingga Pelabuhan

."Saya tugaskan Dirjen Darat untuk menaruh bus di beberapa stasiun seperti Bogor, Bojonggede, dan lainnya mulai Senin besok," paparnya. 

Budi menyebut penerapan protokol kesehatan yang ketat di KRL harus dilakukan, karena pergerakan masyarakat di moda transportasi tersebut sangat intens. 

"Sebelum pandemi itu mencapai 1 juta penumpang (per hari), sekarang ini saat pandemi naik jadi 500 ribu dari sebelumnya 400 ribu. Sehingga kami berusaha mengontrol pergerakan KRL," tutur Budi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini