News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Lonjakan Covid-19, Persatuan Rumah Sakit Ungkap BOR RS di Sejumlah Provinsi Sudah Berstatus Merah

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah tenaga medis sedang menangani pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang penuh hingga sebagian pasien harus dirawat di selasar depan IGD RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (15/6/2021). Kondisi tersebut juga terjadi pada sejumlah rumah sakit di Kota Semarang bersamaan dengan meningkatnya kasus Covid-19. Tribun Jateng/Hermawan Handaka

TRIBUNNEWS.COM - Tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah provinsi saat ini sudah menunjukkan angka merah. 

Hal ini menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia setelah Lebaran 2021. 

Sekjen Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi), Lia Partakusuma mengatakan berdasarkan data rumah sakit online dan Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan per 19 Juni 2021, terdapat dua provinsi yang BOR rumah sakitnya sudah dalam angka merah. 

Dua provinsi berstatus BOR merah itu yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat. 

"Ini adalah provinsi tertinggi BOR untuk isolasi dan ruang intensif khusus Covid-10. Ada provinsi yang memang jelas menunjukkan angka merah. Kita sebut merah apabila keterisiannya lebih dari 80 persen, yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat," kata Lia sebagaimana dikutip dari Youtube KompasTV, Minggu (20/6/2021). 

Baca juga: Jakarta Darurat Covid-19, Politikus PDIP Pertanyakan Mengapa Anies Baswedan Tak Tarik Rem Darurat

Lia menambahkan, di bawah angka merah itu, provinsi lainnya berstatus kuning, yakni rumah sakit dengan bor 60-80 persen. 

Provinsi dengan status bor rumah sakit kuning di antaranya Banten, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. 

Menurut Lia, saat ini sebagian rumah sakit sudah dalam kondisi kewalahan akibat adanya peningkatan kasus Covid-19. 

Hal itu terjadi pada rumah sakit yang fasilitasnya terbatas dan kebetulan kasus Covid-19nya cukup banyak. 

"Pada daerah-daerah yang fasilitasnya sedikit dan ternyata terletak pada tempat yang kasusnya banyak, kita sudah mulai kewalahan dalam menerima pasien covid-19," ujar dia. 

Lia mengungkapkan, naiknya BOR rumah sakit karena adanya peningkatan kasus harian Covid-19 yang terus meningkat. 

Persi menanggap, kenaikan kasus Covid-19 saat ini merupakan gelombang kedua Covid-19 di Indonesia.

"Kami menganggap ini (kenaikan kasus Covid-19,-Red) adalah sebagai lonjakan kedua dari masa Indonesia menghadapi pandemi Covid-19," ujar dia. 

Tekan Covid-19, Kepala Daerah Diminta Jalankan Instruksi Mendagri

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini