Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Putih Sari mengatakan pemerintah harus menyikapi secara serius melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Putih Sari mendesak pemerintah melakukan langkah-langkah cepat guna menanggulangi lonjakan drastis kasus Covid-19 di sejumlah daerah.
“Dalam keadaan darurat di mana lonjakan penambahan kasus Covid-19 sangat tinggi mengakibatkan penanganan di fasilitas kesehatan yang ada nyaris kolaps. Maka pemerintah harus segera menyediakan fasilitas kesehatan yang baru untuk isolasi dan perawatan pasien beserta sarana penunjangnya,” kata Putih Sari kepada wartawan, Minggu (20/6/2021).
Berdasarkan data Kemenkes per Sabtu (19/6/2021) terdapat tiga provinsi di Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang memiliki tingkat keterisian rumah rakit (Bed Occupancy Ratio/BOR) baik untuk isolasi maupun perawatan pasien sudah mencapai 80 persen.
Angka BOR DKI Jakarta dan Jawa Barat baik untuk isolasi maupun perawatan pasien masing-masing sebesar 84 dan 83 persen.
Sedangkan angka BOR Jawa Tengah untuk isolasi sebesar 81 persen dan perawatan pasien sebesar 80 persen.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Persi Sebut Ketersediaan Tempat Tidur Menipis, Rumah Sakit Kewalahan
Berkaca pada data tersebut, Putih Sari meminta pemerintah segera meningkatkan testing dan tracing dalam penanganan Covid-19 agar cepat terkendali.
“Jika kita lemah dalam testing dan tracing maka Covid-19 ini bagaikan misteri. Tidak diketahui bagaimana keberadaan dan penyebarannya. Oleh karena itu, pemerintah harus segera meningkatkan langkah ilmiah itu (testing dan tracing) supaya diketahui keberadaan dan penyebaran Covid-19 ini. Dan jika sudah diketahui bisa tepat pengendaliannya dan cepat terkendali,” kata anggota Komisi IX DPR RI ini.
Putih Sari menambahkan pemerintah harus segera menegakkan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
Alasannya, grafik kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik setelah libur Idul Fitri 2021.
Baca juga: Hari Ini Tercatat 1.314 Pasien Dirawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Pademangan
Bahkan dalam sepekan terakhir ini kondisinya cukup parah.
Lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir ini dikarenakan abai dalam melaksanakan protokol kesehatan.
“Jika kita abai, kejadiannya kembali seperti ini. Darurat dan nyaris kolaps. Dan pemerintah harus tegas menegakkan disiplin pelaksanaan prokes itu,” ujar Putih Sari.
Putih Sari pun mendukung target Presiden Jokowi soal mempercepat vaksinasi di DKI Jakarta agar tercapai kekebalan komunal (herd immunity) di DKI Jakarta pada bulan Agustus.
“Tidak hanya di DKI Jakarta, juga terutama Jawa Barat dan Jawa Tengah di mana memiliki kasus Covid-19 terbanyak dan BOR tertinggi setelah DKI Jakarta. Vaksinasi harus secepat mungkin diselesaikan dan kekebalan komunal akan tercipta,” katanya.
Sebelumnya, kasus positif Covid-19 secara nasional bertambah 13.737 pada Minggu (20/6/2021).
Kini, total kasus positif di Indonesia menjadi 1.989.909 sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020.
Baca juga: Pimpinan DPR Minta Pemerintah Alihfungsikan Asrama Haji Pondok Gede Jadi Tempat Perawatan Covid-19
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dari total kasus positif tersebut, sebanyak 1.792.528 orang telah sembuh.
Jumlah pasien yang sembuh itu bertambah 6.385 dari hari sebelumnya.
Adapun sebanyak 54.662 orang di antaranya meninggal dunia. Pasien yang wafat usai terinfeksi virus corona bertambah 371 dari kemarin.
Tambahan kasus mencapai 13 ribu lebih ini menjadi yang tertinggi sejak empat bulan terakhir.
Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini sebanyak 89.183 sampel.
Kasus aktif Covid-19 atau pasien yang dirawat dan isolasi kini mencapai 142.719 orang, sedangkan suspek Covid-19 sebanyak 121.684 orang.