Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, mengimbau semua kegiatan yang melibatkan anak usia 0 sampai 18 tahun diselenggarakan secara daring atau online di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Orangtua atau pengasuh diharapkan harus mendampingi anak-anak saat beraktivitas daring.
"Kapan lagi kita jadi orangtua menyayangi anak. Jadilah orang tua saat pandemi, dampingi anak-anak kita," ujar Aman beberapa waktu lalu.
Baca juga: Tekan Lonjakan Kasus Covid-19, Satgas IDI Sarankan Pemerintah Lockdown 2 Minggu
Baca juga: Satgas Covid-19 Beberkan Alasan Tidak Lockdown Saat Kasus Melonjak Drastis
Ia pun meminta, orangtua bijaksana agar tidak mengajak anak pergi keluar rumah kecuali dalam keadaan mendesak.
"Anak itu hanya harus di rumah," ucap Aman.
Jika memang harus berkegiatan di luar rumah, orangtua sebaiknya menghindari area dengan ventilasi tertutup, kepadatan dan risiko kontak erat, dan mengikuti protokol kesehatan secara disiplin selama didalam rumah dalam perjalanan maupun di luar rumah.
"Orangtua harus displin protokol kesehatan kasihan anaknya," ungkapnya.
Seperti di DKI Jakarta dalam satu hari saja atau pada tanggal 17 Juni, bertambah 661 anak terkonfirmasi positif virus corona, dimana diantaranya 144 anak.balita.
"Saya sering mengatakan kasus kematian Covid-19 pada anak itu, 50 persennya terjadi pada balita. Sementara kita lihat di DKI Jakarta di 144 balita positif," ungkap dr.Aman.
*Kasus Kematian Anak karena Covid-19 Tertinggi di Dunia*
dr Aman mengatakan, data nasional menunjukkan proporsi kasus konfirmasi Covid-19 pada anak usia 0 sampai 18 tahun mencapai 12,5 persen.
Artinya 1 dari 8 kasus konfirmasi itu adalah anak, 1 dari 8 kasus ini adalah anak.
"Data dari IDAI menunjukan case fatality ratenya atau meninggal itu 3 sampai 5%. Jadi kita ini kematian yang paling banyak di dunia. Jadi bisa dibayangkan 1 dari 8 kasus konfirmasi positif Covid-19 itu anak dan kasus meninggal itu 3 sampai 5 persen," ujarnya.
Data jumlah kematian anak tersebut bervariasi setiap minggunya.
"Mari kita bersama kita jaga anak-anak Indonesia untuk sehat baik fisik maupun mental demi masa depan yang lebih baik.
Jaga anak kita jangan sampai ada yang sakit," pesan dr.Aman.
--