TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia saat ini memang tengah mengalami peningkatan secara signifikan.
Termasuk angka kasus terkonfirmasi untuk usia anak hingga remaja.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa data anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 per 17 Juni 2021 mencapai 12,51 persen.
Ini berarti dari 8 kasus, ada 1 anak usia sekolah hingga remaja yang tertular virus tersebut.
"Data per 17 juni kemarin, persentase kasus Covid-19 pada anak usia sekolah itu sekitar 12,51 persen, artinya ada 235 ribu kasus lebih. Dan dari 8 pasien yang tertular Covid-19, berarti satu diantaranya adalah anak-anak usia sekolah sampai dengan 18 tahun," ujar dr Reisa, dalam talk show live Instagram @radiokesehatan, Senin (28/6/2021).
Ia kemudian menjelaskan bahwa anak-anak yang positif terinfeksi Covid-19, biasanya mengalami gejala yang mirip seperti orang dewasa.
Mulai dari batuk, demam, hingga hilangnya indera penciuman (anosmia).
Baca juga: IDI Dorong Pemerintah Segera Lakukan Vaksinasi Covid-19 pada Anak-anak
Namun diantaranya juga terdapat anak yang tidak merasakan gejala apapun dan masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Nah umumnya gejala yang terjadi pada anak-anak itu biasanya bisa ditemukan batuk, demam, pilek, bisa juga diare dan anosmia. Tapi banyak juga yang diantaranya tanpa gejala," jelas dr Reisa.
Kendati ada sebagian anak yang tidak bergejala, namun saat muncul gejala Covid-19, biasanya menyerupai gejala yang dialami orang dewasa dan umumnya berbeda-beda.
"Meskipun demikian, gejala ini dapat bervariasi sama seperti orang dewasa," kata dr Reisa.