TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat diimbau agar tidak merayakan secara berlebihan atau euforia atas keberhasilan pemerintah menembus target 1,3 juta vaksinasi per hari.
Tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan patuhi kebijakan PPKM skala mikro agar terhindar dari penularan Covid-19.
"Mari jaga diri dan keluarga, terapkan gaya hidup bersih sehat. Berani lapor dan periksakan diri apabila ada kontak erat dengan pasien positif," kata Juru Bicara Pemerintah Satgas Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Kartikasari Broto Asmoro dalam pernyataannya yang diterima, Senin (28/6/2021).
Reisa juga mengajak masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 agar menjalani isolasi mandiri dengan benar, sesuai hasil konsultasi dengan dokter.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk memastikan pakai masker yang baik dan benar. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah memegang benda di ruang publik.
"Kini sebaiknya gunakan double masker. Masker medis di dalam, kemudian masker kain. Ingat selalu untuk menjaga jarak dan hindari berkumpul, hindari mobilitas yang tidak mendesak terlebih dahulu," ujar Reisa.
Reisa juga berpesan kepada masyarakat agar benar-benar memilah informasi, karena saat ini sangat banyak hoaks terkait vaksin. Dia menegaskan masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kualitas vaksin di Indonesia.
"Semua distribusi vaksin dalam pengawasan ketat PT Biofarma dan dinas kesehatan. Pastikan vaksin di lokasi yang memang terjamin. Selama tidak mendapatkan dari pihak-pihak lain, apalagi black market yang sengaja menjual vaksin, maka dipastikan aman," ujarnya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga mengatakan masyarakat harus terus menjalankan protokol kesehatan, karena orang yang sudah menerima vaksin masih sangat mungkin tertular.
"Karena masih banyak yang belum mendapatkan vaksinasi,"ujarnya.
Baca juga: Siti Fadilah : Belum Ada Sejarahnya Vaksinasi Hentikan Pandemi, Ini Percobaan Pertama di Dunia
Terkait keamanan vaksin, Nadia menjelaskan bahwa Indonesia hanya memiliki satu distributor, yaitu PT Biofarma.
"Yang akan memantau peredaran vaksin. Selain itu ada sistem barcode yang dapat dipastikan jumlah dan jenis vaksin yang beredar," tegas Nadia.
Indonesia berhasil memberikan vaksin Covid-19 kepada 1,31 juta orang pada Sabtu, 26 Juni atau lebih cepat dari target Presiden Joko Widodo pada Juli. Capaian tersebut berkat adanya kerja sama dengan TNI/Polri, pemerintah daerah, BUMN, dan swasta.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat memanfaatkan kesempatan mendapatkan vaksin sebaik mungkin. "Karena hanya dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, kita dapat keluar dari pandemi," ujar Menkes.(Willy Widianto)