News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Moderna Klaim Vaksinnya Efektif Terhadap Varian Delta

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Moderna Klaim Vaksinnya Efektif Terhadap Varian Delta

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MASSACHUSETTS - Pabrikan farmasi Moderna mengklaim pada hari Selasa kemarin bahwa vaksin virus corona (Covid-19) yang diproduksi perusahaan tersebut efektif terhadap penyakit pernafasan, termasuk pada varian B.1.617.2 (Delta) yang diketahui sangat menular.

Hal ini diumumkan setelah dilakukan pengujian di laboratorium mereka.

Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (30/6/2021), perusahaan yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat (AS) ini mengungkapkan dalam rilis resmi mereka bahwa vaksin mRNA diklaim berhasil menghasilkan antibodi penawar setelah pemberian dua dosis.

Baca juga: Ini Gejala Covid-19 Varian Delta, Varian Virus Corona yang Sangat Menular dan Tercepat

Baca juga: Studi: Vaksin Pfizer dan Moderna Dapat Beri Perlindungan Seumur Hidup Terhadap Virus Covid-19

Ini terjadi saat dilakukan pengujian terhadap strain delta, beta, dan eta.

Namun, para peneliti mencatat bahwa vaksin tersebut tidak terlalu efektif saat diuji terhadap versi varian beta Afrika Selatan.

Vaksin Moderna saat dilakukan pengepakan. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Hasil tes laboratorium yang belum peer review, didasarkan pada serum darah 8 orang selama satu minggu setelah mereka menerima dosis kedua vaksin Moderna.

Meskipun data Moderna terbukti menjanjikan, hasilnya mungkin tidak mencerminkan efektivitas kinerja vaksin itu saat digunakan dalam 'skenario di dunia nyata'.

"Ketika kami berusaha untuk mengalahkan pandemi, sangat penting bagi kami untuk proaktif saat virus ini berkembang. Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Moderna Covid-19 harus tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," kata CEO Moderna, Stéphane Bancel.

Bancel kemudian menggarisbawahi bahwa temuan ini menyoroti pentingnya melanjutkan vaksinasi populasi dengan vaksin seri primer yang efektif.

Deklarasi yang dilakukan raksasa farmasi AS ini muncul pada hari yang sama saat vaksin Moderna diberikan Otorisasi Penggunaan Darurat di India, di mana varian delta telah mendorong meroketnya kasus Covid-19.

Temuan ini juga muncul setelah dilakukannya jajak pendapat Axios-Ipsos baru-baru ini yang menunjukkan sekitar 72 persen orang dewasa Amerika menjadi semakin peduli dengan varian delta, di mana 36 persen diantaranya mengaku sangat khawatir.

Jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa meskipun banyak orang dewasa AS menyadari varian ini menular, mayoritas dari mereka enggan mengubah kebiasaan untuk menerapkan lebih banyak tindakan pencegahan.

Seperti menghindari keramaian, mengurangi mobilitas dan memakai masker.

Sementara sekitar 55 persen responden menunjukkan bahwa mereka mengenakan masker 'setiap saat' setelah meninggalkan rumah.

Angka ini menandai penurunan 13 poin dari survei sebelumnya yang dilakukan pada awal bulan ini.

Varian delta yang telah muncul pada 92 negara, diperkirakan akan menjadi strain Covid-19 yang dominan karena temuan kasusnya telah berlipat ganda setiap dua minggu.

Di AS, varian ini telah menyumbang 20 persen kasus dari total kasus baru.

Varian ini kali pertama terdeteksi di India, dan sejak saat itu menjadi salah satu strain yang lebih mengkhawatirkan hasil mutasi SARS-CoV-2.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini