"Baik melalui bandara, pelabuhan dan juga pintu-pintu perbatasan," harap Sukamta.
Lebih lanjut, legislator asal Daerah Istimewa Yogyakarta itu meminta pemerintah saat ini fokus kepada keselamatan warga masyarakat.
Menurutnya, kebijakan yang inkonsisten dan juga cenderung masih longgar akan menyulitkan dalam pengendalian penyebaran virus corona.
Sukamta juga berharap, pemerintah dan segenap jajarannya menyatukan suara.
Baca juga: Banyak Varian Baru Corona, Pimpinan DPR: Perketat Pintu Masuk RI
Sehingga tidak membuat masyarakat semakin skeptis dengan kebijakan pemerintah.
Mengingat ada beberapa kebijakan yang timpang antara satu dengan lainnya.
"Pak Presiden bilang supaya masyarakat tinggal di rumah, di sisi lain Pak Wapres ajak masyarakat berwisata, yang seperti ini membuat masyarakat semakin skeptis dengan kebijakan pemerintah."
"Seperti ini sudah sering berulang, ini bentuk komunikasi yang buruk dalam upaya pengendalian Covid. Saya harap segera perbaiki komunikasi di pemerintahan," tandas Sukamta.
Untuk diketahui, varian Lambda telah menyebar di 29 negara, terutama di wilayah Amerika Latin.
Lambda, Varian Covid-19 Baru yang Dilabeli WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) mengungkapkan bahwa mereka baru saja resmi melabeli mutasi virus corona baru dengan sebutan varian Lambda.
Dikutip dari Kompas.com, varian Lambda alias varian C.37 awalnya diidentifikasi di Peru pada Agustus 2020.
Tapi, waktu itu belum ada label resmi dari WHO untuk menyebut varian ini.
Baca juga: Apakah Varian Delta Lebih Menular pada Anak-anak Dibanding Orang Dewasa? Ini Kata Ahli
Namun, pada Rabu (16/6/2021) lalu, WHO baru saja mengumumkan varian baru virus corona yang kemudian diberi label Lambda.