Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lonjakan signifikan kasus pasien positif virus corona (Covid-19) yang terjadi saat ini memang membuat fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) kewalahan dalam melakukan penanganan.
Hal ini yang akhirnya membuat banyak pasien terpaksa harus melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, tanpa mendapatkan penanganan rawat inap karena terbatasnya kapasitas ruangan dan tabung oksigen.
Lalu bagaimana dengan mereka yang terinfeksi Covid-19 namun masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) atau gejala ringan ?
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Siapkan 3 Tower Rusun Pasar Rumput di Jaksel untuk OTG, Kapasitas 7.936 Bed
Baca juga: Potensi Paparan Varian Delta Di Indonesia Lebih Dari 20 Persen, Epidemiolog Beri Saran Ini
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa mereka yang masuk dalam kategori risiko rendah ini tidak perlu panik dan mengkonsumsi berbagai macam obat kimia maupun produk makanan dan minuman yang diklaim 'anti Covid-19'.
"Untuk yang isoman, (kategori) tidak bergejala atau gejala ringan, tidak ada faktor risiko, jangan panik apalagi konsumsi beragam obat dan produk makanan serta minuman," ujar Dicky, dalam akun Twitternya, Senin (5/7/2021) pagi.
Ia kemudian menyarankan agar mereka yang OTG atau bergejala ringan melakukan isoman dengan tetap menerapkan sejumlah hal.
Mulai dari mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, banyak mengkonsumsi air putih, mengkonsumsi buah-buahan yang tidak memiliki getah, hingga berkumur menggunakan air garam hangat.
"Banyak minum, makan gizi seimbang dan buah tidak bergetah, istirahat, olah nafas, kumur air garam hangat dan ligasi hidung, (minum) obat demam atau batuk," kata Dicky.
Dicky pun menekankan bahwa saat ini banyak oknum yang mencari keuntungan dengan mengklaim bahwa produk yang mereka jual dapat 'menyembuhkan' pasien dari virus tersebut.
Sehingga ia meminta masyarakat untuk berpikir cerdas dan tidak 'menelan' informasi dan meyakini klaim tersebut sepenuhnya.
"Jangan percaya pada segala produk yang mengaku anti Covid-19 atau dapat menyembuhkan Covid-19, sebagian orang memanfaatkan kepanikan untuk cari keuntungan," jelas Dicky.
Lebih lanjut dirinya menambahkan bahwa melakukan kegiatan olah raga sangat baik selama periode krisis Covid-19 yang diprediksi berlangsung hingga September mendatang.
Karena selain mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, olah raga dianggap sebagai salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh.