Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat gabungan TNI-Polri akan membuat jalur khusus untuk ambulans dan tenaga kesehatan agar dapat melintas dengan lancar di masa penerapan PPKM Darurat.
Perwira Pengendali Pos PPKM Darurat Lenteng Agung, IPDA Deni Setiawan mengatakan, penerapan jalur khusus itu dilakukan, mengingat para tenaga kesehatan kerap kali terhambat kinerjanya kala melintas di titik pos penyekatan ruas jalan.
"Rencana hari ini kita lakukan untuk pembengkalan (proses) jadi untuk memprioritaskan mana dari kesehatan atau untuk mempermudah kelancaran, mempersingkat, tidak terlalu lama, tidak terlalu gabung sama masyarakat yang biasa," kata Deni di Pos Penyekatan Jalan Raya Lenteng Agung, Selasa (6/7/2021).
Lebih lanjut, Deni mengimbau kepada masyarakat yang tidak masuk dalam sektor esensial dan kritikal untuk senantiasa menahan diri agar tidak keluar rumah.
Sebab kata dia, hingga hari keempat ini pihaknya masih menemukan banyak masyarakat yang memaksakan diri untuk bekerja ke kantor padahal tidak masuk sektor esensial dan kritikal.
Baca juga: Tukang Bubur Kaki Lima Kena Denda Rp 5 Juta, Endang Hanya Bisa Pasrah Karena Langgar PPKM Darurat
"Jadi kalau dari petugas khusunya menghimbau apabila tidak penting atau tidak ada kegiatan sama sekali lebih baik berdiam diri di rumah," katanya.
Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, pihaknya akan membuat jalur-jalur yang lebih baik lagi untuk para pekerja sektor esensial maupun kritikal seperti tenaga kesehatan agar tidak terhambat saat melintas di seluruh wilayah Jakarta.
Hal itu disampaikan Fadil kala dirinya bersama Pangdam Jaya meninjau pelaksanaan hari keempat PPKM Darurat di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/7/2021).
"Kami sudah evaluasi dengan Pangdam, besok kami akan buat jalur-jalur yang lebih baik jalur untuk tenaga kesehatan (Nakes), kritikal, esensial, masing-masing roda dua dan roda empat," kata Fadil.
Baca juga: Ketua DPD RI Minta Cari Pejabat yang Tidak Dukung Pelaksanaan PPKM Darurat
Terpenting kata Fadil, masyarakat harus taat dengan jalur yang telah dibuat tersebut.
Ikhtiarnya agar kendaraan yang hendak melintas dapat diatur dengan rapi dan tidak terjadi penumpukan sehingga tak mengganggu mobilitas pekerja sektor kritikal dan esensial.
"Prinsip masyarakat harus taat jalur, supaya antreanya seperti di bandara, jadi tidak saling serobot, supaya lebih bagus," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meminta peran serta perangkat desa mulai dari RT hingga RW untuk menyukseskan kebijakan PPKM Darurat ini.
Sebab kata dia, kebijakan ini dapat terlaksana dengan baik, apabila seluruh stakeholder hingga masyarakat dapat mematuhinya.
"Paling pokok, ini (virus Covid-19) tidak akan bisa selesai kalau tidak ada keterlibatan warga. Jalan utama kami jaga, tapi jalan tikus, penghubung, engga. Saya mohon dengan sangat kepada RT RW tolong jaga kampungnya, jangan kasih lolos," kata Fadil.
Jika pihak RT dan RW masih melonggarkan lingkungannya dengan tetap memberikan kemudahan akses kepada masyarakat yang bukan masuk dalam sektor essensial dan kritikal itu sama saja membuat virus menyebar.
Baca juga: Ada PPKM Darurat, Menteri Sandi Percepat Pendistribusian Dana Hibah Pariwisata
"Itu sama aja kita kasih peluang penyakit ini menyebar, menular. Jangan kasih kampungnya dilewati orang-orang yang tetap nekat melakukan mobilitas tanpa ada keperluan," tuturnya.
Tak hanya itu, Fadil juga menegaskan jika hal tersebut terus dibiarkan kemungkinan berakibat fatal bagi masyarakatnya.
"Itu sama aja kita memberi ruang orang menjadi korban sampai dia bisa masuk RS atau fatal bisa meninggal dunia," imbuhnya.
Untuk saat ini, pihaknya telah menyiagakan beberapa personel untuk menjaga jalur tikus.
Namun tetap, Fadil meminta peran dari RT RW mengingat jalur tikus di lingkungan warga jumlahnya banyak dan membutuhkan peran penjaga lingkungan yang tidak sedikit.
"Kalau hanya mengandalkan aparatur TNI polri saya kira tidak. Karena kan covid musuh bersama, kalau semua gang dijaga polisi enggak mungkin butuh berapa (personel) kita," katanya.