News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ini Alur Layanan Telemedisin Pasien Isolasi Mandiri, Mulai Konsultasi hingga Terima Obat

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi telemedisin. Ini Alur Layanan Telemedisin Pasien Isolasi Mandiri, Mulai Konsultasi hingga Terima Obat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan 11 platform layanan telemedisin untuk memantau para pasien yang isolasi mandiri.

Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasien terhadap konsultasi dan pemantauan oleh tenaga kesehatan serta mendapatkan pengobatan yang benar sesuai gejala yang diderita secara gratis.

Sebagai tahap awal, layanan telemedisin gratis itu dimulai, Rabu (7/7) di DKI Jakarta.

Baca juga: CARA Dapat Layanan Telemedicine bagi Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri, Begini Alur Lengkapnya

Baca juga: Telemedisin Dari aido health Jadi Solusi Kesehatan di Tengah Pandemi COVID-19

Adapun 11 Platform telemedicine yang sudah bekerjasama dengan Kemenkes antara lain Alodokter, GetWell, Good Doctor dan GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, dan KlinikGo. Kemudian Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan YesDok.

''Kita melakukan pelayanan telemedicine karena kalau sekarang harus datang ke rumah sakit, konsultasi dengan dokter, akan susah karena akan menambah risiko. Maka kita bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan juga jasa pengiriman obat secara gratis,'' Ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Layanan Telemedicine untuk Pasien Isoman', Senin (5/7/2021) pagi. (Capture zoom meeting)

Alur untuk mendapatkan layanan kesehatan dimulai dari Lab pemeriksaan PCR yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan. Ada 743 Lab pemeriksaan PCR yang sudah terafiliasi dan terkoneksi langsung dengan Kemenkes, 114 Lab di antaranya ada di Jakarta.

Sehingga data pasien yang dientri oleh 743 Lab itu akan terbaca oleh Kemenkes.

Ketika hasil tes PCR di Lab tersebut terkonfirmasi positif COVID-19, maka Lab akan mengentri data pasien dan terhubung langsung dengan Kemenkes.

Dalam jarak waktu sekitar 1 hari, pasien akan menerima pesan Whatssapp dari Kemenkes yang memuat link untuk konsultasi online dan sebuah kode untuk mendapatkan obat gratis.

Petugas menyemprotkan disinfektan ke sudut ruangan di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/6/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalihfungsikan Hotel Grand Asrilia menjadi Pusat Pemulihan Pasien Covid-19 di kawasan Bandung Raya. Tempat ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani masa penyembuhan dari berbagai rumah sakit di Bandung Raya. Alih fungsi itu dilakukan seiring meningkatnya bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di kawasan Bandung Raya. Ketersediaan tempat tidur di Hotel Grand Asrilia untuk merawat pemulihan pasien Covid-19 terdapat lebih dari 500 tempat tidur. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

''Jadi data (pasien) yang sudah masuk ke kita, kita akan kirim WA untuk yang benar-benar sudah terkonfirmasi positif tes PCR nya agar bisa berkonsultasi dengan salah satu dari 11 aplikasi ini. Begitu sudah konsultasi kemudian pasien memasukkan satu kode nanti kode itu akan membuka jalan mendapatkan obat yang gratis,'' ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, beberapa waktu lalu.

Sampai sekarang, lanjut Menkes, layanan telemedisin ditujukan untuk pasien yang baru terpapar setelah diluncurkan platform ini, dan pasien tersebut berdomisili di DKI Jakarta.

Petugas medis melakukan tes swab PCR kepada warga tiga RT di RW 03, yaitu RT 01, RT 02 dan RT 08 Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/6/2021). Satgas Covid-19 bersama pihak Puskesmas dan Kecamatan melakukan penelusuran atau tracing kepada warga menyusul mikro lockdown yang dilakukan setelah 40 warga dinyatakan positif Covid-19. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

''Jadi belum bisa orang langsung mencari dan melakukan konsultasi online tanpa dites PCR di Lab yang terafiliasi dengan Kemenkes. Karena kita perlu verifikasi apakah yang bersangkutan benar-benar sudah terpapar COVID-19 positif,'' jelasnya.

Selain itu, platform ini juga bisa dipakai di aplikasi Pedulilindungi pada saat akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat, sehingga tidak perlu lagi membawa dokumen syarat perjalanan dalam bentuk fisik.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini