News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kecukupan Gizi pada Anak akan Meningkatkan Imunitas Tubuh Anak Tangkal Virus dan Bakteri

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan TugasĀ  Penanganan Covid-19 mencatat sekitar 30-50 persen balita meninggal dari total kematian anak akibat Covid- 19.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bhakti Pulungan mengakui Indonesia merupakan kasus dengan Covid 19 pada anak yang tertinggi di dunia.

Hal itu terlihat dari jumlah kematian anak balita selama pandemi yang meningkat hampir 50 persen.

"Setidaknya ada 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggunya," kata Aman dalam keterangannya, Kamis (8/7/2021).

Tingginya kasus Covid 19 pada anak menunjukan asupan gizi anak perlu lebih diperhatikan.

Baca juga: Kisah Penyintas Covid-19, Susu Beruang dan Vit C 1000 mg Tak Bikin Pulih, Lebih Nyaman Konsumsi Ini

Sebab, kecukupan gizi pada anak akan meningkatkan imunitas tubuh anak dalam menangkal virus dan bakteri.

Selain itu, anak-anak dengan kondisi gizi kurang atau bahkan stunting cenderung lebih rentan terhadap ancaman Covid 19.

Sebelumnya, Anggota DPR RI Komisi IV fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah juga mengingatkan agar pemerintah memberi perhatian lebih terhadap anak-anak dari keluarga kurang mampu yang beresiko kekurangan asupan gizi.

Dalam hal bantuan sosial untuk keluarga dengan anak stunting, disampaikan Luluk harus berbeda dengan bantuan sosial untuk masyarakat lainnya.

"Yang namanya paket bantuan untuk keluarga yang punya stunting itu nggak boleh sama dengan keluarga miskin yang lainnya karena berbeda kebutuhannya," kata Luluk.

Dalam hal ini, data dikatakannya sangatlah penting data yang ada harus valid dan akurat. Sehingga akan bisa dipilah di satu desa BLT atau bansos yang berupa sembako itu bisa dipisahkan antara keluarga yang punya stunting dan tidak.

Keluarga yang punya stunting isian dari bantuan sembako bisa dibedakan, bisa disertakan bantuan berupa ikan atau sejenis olahan ikan.

Dirinya juga meminta susu kental manis sudah tidak boleh diberikan dalam bansos karena kandungannya merupakan gula dan tidak layak konsumsi.

Baca juga: Kemenkes Beri Panduan Memberikan ASI pada Bayi Bagi Ibu yang Positif Covid-19

"Kalau Indonesia tidak mau punya masala dikemudian hari, daya saing kita ditentukan oleh seberapa kuat kita melahirkan generasi yang sehat," katanya.

Sebagaimana diketahui, susu kental manis hingga saat ini masih menjadi yang banyak diberikan untuk anak dan balita.

Meskipun BPOM telah mengeluarkan larangan untuk tidak memberikan kental manis sebagai minuman susu.

Namun, dengan alasan harga yang lebih ekonomis dan ditambah sebagai dampak dari pandemi, orang tua terpaksa memberikan kental manis untuk anak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini