News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Legislator PAN Apresiasi Penundaan Pelaksanaan Vaksin Gotong Royong Individual

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengikuti vaksinasi Covid-19 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (11/7/2021). Dalam rangka Ulang Tahun ke-43 AMPI dengan tema Kolaborasi Tangguh, Indonesia Bangkit, DPP AMPI menyelenggarakan kegiatan vaksinasi massal yang berharap kegiatan ini membantu Indonesia bangkit dari pandemi di semua sektor. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi langkah cepat pemerintah yang menunda pelaksanaan vaksin gotong royong individual berbayar.

Sebelumnya, vaksinasi berbayar melalui Kimia Farma dijadwalkan dimulai pada hari Senin (12/7/2021) ini.

Menurut Saleh, penundaan tersebut menunjukkan pemerintah mendengar dan menyahuti suara dan aspirasi masyarakat.

Apalagi, kegiatan ini sempat menyita perhatian dan tanggapan publik.

"Saya tentu senang kegiatan ini ditunda. Dengan begitu, pemerintah bisa mengkalkulasi lagi untung rugi penerapan vaksin berbayar individual ini," kata Saleh kepada wartawan, Senin (12/7/2021).

Ketua Fraksi PAN DPR RI itu justru mengusulkan agar pemerintah membatalkan vaksin gotong royong individual berbayar ini.

Baca juga: Vaksin Berbayar Demi Cepat Mencapai Herd Immunity, Epidemiolog Nilai Tidak Tepat

Menurutnya, tidak ada salahnya jika PMK 19/2021 direvisi dan dikembalikan kepada semangat awal vaksinasi, gratis. Dengan begitu, setiap anggota masyarakat memiliki akses yang sama dalam memperoleh vaksinasi.

"Saya yakin masyarakat akan mendukung jika program itu tidak hanya ditunda, tetapi dibatalkan. Bagaimana pun juga, vaksinasi gratis pasti akan lebih populis dan mudah diterima daripada vaksinasi berbayar," ujarnya.

Namun, Ketua DPP PAN itu tetap menyetujui vaksin gotong royong untuk para pekerja.

Vaksin gotong royong ini biayanya tidak memberatkan para pekerja karena dibebankan kepada badan hukum/badan usaha/pengusaha.

"Format seperti inilah sebetulnya yang dimaksud gotong royong. Ada pihak yang secara sadar dan sukarela membantu pemerintah dalam program vaksinasi nasional," ujarnya.

Meskipun demikian, Saleh juga mendesak pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi nasional.

Sebagaimana target yang disampaikan presiden, akhir 2021 ini diharapkan sudah dilaksanakan vaksinasi sebanyak 70 persen jumlah penduduk.

Hal itu setara dengan 181,5 juta orang. Jika dosis yang diberikan 2 kali, jumlah vaksin yang dibutuhkan adalah 363 juta dosis.

"Ini harus segera dikejar. Sebab, suntikan ketiga sudah menanti. Terutama bagi para tenaga kesehatan yang berdiri di barisan terdepan," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini