Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mengebut program vaksinasi terhadap masyarakat untuk mencapai kekebalan komunal (herd immunity) di tengah lonjakan signifikan kasus virus corona (Covid-19) selama gelombang kedua pandemi ini.
Meskipun kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat saat ini tengah diterapkan, layanan vaksinasi tetap buka.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa meskipun PPKM Darurat diterapkan hingga 20 Juli mendatang, masyarakat tetap dapat mengakses layanan vaksinasi.
Baca juga: Tak Percaya Covid, dr Lois Ditangkap, Jejak Digitalnya Sebut Raffi Ahmad Akan Meninggal Usai Vaksin
Baca juga: Sejak PPKM Darurat Jumlah Penumpang di Empat Terminal Tipe A Turun Hingga 67 Persen
"Di masa kasus-kasus Covid yang masih cukup tinggi ini, layanan-layanan vaksinasi tetap kita buka dan tentunya masyarakat masih tetap bisa mengakses layanan tersebut," ujar Siti Nadia, dalam talk show live Instagram Elshinta, Selasa (13/7/2021) pagi.
Ia kemudian menjelaskan bahwa pada 11 Juli lalu, Indonesia telah menerima 3.000.060 vaksin Moderna dari Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, kata dia, pemerintah juga berencana mendatangkan kembali vaksin Sinovac dari China.
"Kita tahu bahwa kemarin kita baru saja menerima vaksin Moderna, dan nanti mungkin kita akan juga menerima kembali yang dari Sinovac ya," jelas Siti Nadia.
Sehingga total vaksin Covid-19 yang diterima Indonesia hingga saat ini mencapai sekitar 110 juta dosis vaksin, dengan rincian 108 juta merupakan vaksin pemerintah, dan sisanya adalah vaksin gotong royong.
Sementara itu, Indonesia memerlukan 426 juta dosis untuk mencapai herd immunity.
"Kalau kita lihat jumlah vaksin yang sudah kita terima sampai saat ini, sudah pada angka 110 juta dosis vaksin. Di mana 108 juta itu adalah vaksin pemerintah dan 2 juta adalah vaksin dari gotong royong," kata Siti Nadia.
Saat ini, jumlah dosis yang telah disuntikkan pada vaksinasi pertama adalah 36,3 juta dosis vaksin.
Sedangkan sebanyak 15 juta dosis lainnya telah digunakan untuk suntikan dosis kedua.
Baca juga: WHO Peringatkan Negara-negara Kaya Tidak Boleh Pesan Vaksin Covid-19 Penguat
Baca juga: Program Vaksinasi Berbayar Ditunda, Menkes: Dimulai Jika Vaksinasi Gratis Berjalan Masif
Sehingga total vaksin yang diberikan sekitar 50 juta dosis dari total jumlah vaksin yang dimiliki Indonesia.
"Nah sementara jumlah yang sudah kita suntikkan itu 36,3 juta itu adalah dosis pertama, dan 15 juta adalah dosis kedua. Jadi artinya 50 juta dosis suntikan vaksin yang sudah kita berikan dari 110 juta dosis yang sudah pernah kita miliki," papar Siti Nadia.
Karena 50 juta dosis telah digunakan, maka Indonesia saat ini memiliki sekitar 60 juta dosis vaksin yang siap digunakan pada program vaksinasi periode Juli hingga Agustus mendatang.
"Jadi artinya kalau kita bicara stok ini, kita punya sekitar 55 sampai dengan 60 juta dosis ya yang sudah siap, artinya untuk mengisi vaksinasi pada bulan Juli sampai dengan Agustus," pungkas Siti Nadia.