TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nessa Wina merupakan satu di antara penyintas Covid-19 yang pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ia menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet selama 15 hari.
Terhitung sejak 15 Mei hingga 30 Mei 2021.
Wanita kelahiran Jakarta ini mengaku ngeri saat pertama kali masuk ke gedung wisma atlet.
“Pertama kali sampai tuh serem banget. Dan gue dijemput sama ambulans di depan rumah banget,” kenang Nessa.
Ia juga menyebut, saat dirinya dijemput di rumahnya yang berlokasi di Jalan Madrasah Al-Husna, Lebak Bulus, kondisi sirine ambulans dalam kondisi tidak menyala.
“Jadi enggak ada orang yang heboh,” ucapnya, Selasa(13/7/2021).
Baca juga: Skenario Terburuk: Pemerintah Siapkan Rumah Sakit Lapangan untuk Pasien Covid-19
Sebelum dibawa ke Wisma Atlet, Nessa sempat melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama empat hari.
Pada pertengahan bulai Mei, Nessa merasa kehilangan indera penciuman dan indera perasa.
Karena panik, keesokan harinya, ia pergi untuk melakukan tes usap antigen di sebuah klinik di dekat rumahnya dan hasilnya reaktif.
Nessa awalnya tidak percaya perihal hasil tersebut.
Karena masih penasaran, Nessa menuju ke Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (11/5/2021) siang.
Ia datang seorang diri untuk memastikan dirinya terpapar Covid-19 atau tidak.
Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Iko Uwais Bersyukur Bisa Kumpul Lagi dengan Keluarga
Setibanya di Puskesmas Cilandak, ia langsung mengajukan tes Covid-19 Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil tes itu baru keluar tiga hari kemudian, tepatnya pada hari Jumat, 14 Mei 2021 dengan status positif Covid-19.
Pihak Puskesmas langsung menghubungi Nessa, mereka memberi dua pilihan, Isolasi mandiri di rumah atau isolasi di Wisma Atlet.