News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

53% Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tidak Tahu Tertular dari Siapa dan Sejak Kapan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Negara Indonesia (WNI) usai menjalani isolasi di Tower 8, Rumah Sakit Darirat, Wisma Atlet Pandemangan, Kemayoran Jakarta Pusat Selasa(15/6/2021). WNI yang baru selesai berpergian keluar negeri wajib menjalani isolasi selama 5 hari kecuali dari India harus menjalani isolasi 12 hari untuk memutus penularan Covid-19. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Kes dr Mintoro Sumego MS mengatakan 53% pasien covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran tidak tahu tertular dari siapa dan dari mana.

Sementara itu, 31% dari pasien menyatakan pernah kontak erat dengan anggota keluarga yang positif covid-19 dan 11% lainnya menyatakan terpapar dari rekan kerja. 

Ia mengungkapkan data tersebut berasal dari data surveillance dan pelacakan yang dilakukan RSDC Wisma Atlet Kemayoran kepada para pasiennya.

Baca juga: Setiap Hari Rata-rata 300 sampai 400 Pasien Covid-19 Sembuh di RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Hal tersebut disampaikannya dalam Talkshow bertajuk "Update RSDC Wisma Atlet: Bangun Kolaborasi Atasi Pandemi" yang disiarkan di kanal Youtube BNPB Indonesia pada Kamis (15/7/2021).

"Jadi berdasarkan data surveillance yang ada di Wisma Atlet dari mereka-mereka yang masuk ke Wisma Atlet kemudian kita lakukan tracer, itu kebanyakan atau sekitar 53% itu dia tidak tahu kontak eratnya itu sama siapa. Jadi besar ya mereka yang tidak tahu kontak eratnya sama siapa, kapan, itu banyak," kata Mintoro. 

Menurut Mintoro, fenomena tersebut berbeda dengan periode sebelumnya.

Ia mengatakan saat ini kontak erat sumber penularan covid-19 dari pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran menjadi lebih rancu dengan adanya lonjakan pasien yang luar biasa banyak.

"Kalau periode sebelumnya itu hampir ada lebih kelihatan lagi, sekarang lebih rancu, kalau menurut saya. Pergeserannya lebih banyak atau pergeserannya dengan adanya penambahan yang luar biasa," kata Mintoro.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini