News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hasil PPKM Darurat Diklaim Satgas Covid-19 Baru Terlihat 3 Pekan Kedepan

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OPERSSI YUSTISI PROKES - Pemkot Tangerang kembali menggelar operasi yustisi protokol kesehatan dan pelanggar aturan PPKM Darurat di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (13/7/2021). Sebanyak 52 orang pelanggar berhadil.diamankan petugas gabungan dan menjalani sidang tindak.pidana ringsn ( tipiring) di tempat, sebagai efek jera agar tidak mengulangi kesalahan serupa. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara (jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim hasil dari penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat baru terlihat dalam tiga pekan kedepan. 

Wiku menyampaikan perkiraan itu didasarkan pada pola lonjakan kasus awal tahun lalu yang baru menurun setelah 3 pekan penerapan kebijakan PSBB DKI Jakarta dan PPKM Ketat Jawa-Bali.

"Dengan lonjakan kasus yang mulai memasuki minggu kesembilan, serta intervensi kebijakan (PPKM Darurat) yang lebih awal yaitu minggu kedelapan, berkaca pada lonjakan pertama, maka penurunan paling cepat baru dapat terlihat dalam 3 minggu ke depan," ujar Wiku, dalam konferensi pers di Youtube, Kamis (15/7/2021).

Berbeda dengan angka kasus yang diperkirakan baru turun setelah pekan ketiga, Wiku mengatakan mobilitas masyarakat sudah langsung terlihat turun dalam sepekan PPKM Darurat. 

"Kemarin sudah mulai terlihat hasilnya, terjadi penurunan mobilitas ke tempat kerja, tempat umum, wisata, dan stasiun," jelasnya. 

Baca juga: Vaksin Sinovac Disebut Tak Ampuh Tangkal Varian Baru, Ini Tanggapan Jubir Covid-19

Hanya saja, turunnya mobilitas masyarakat dinilai Wiku belum cukup untuk menurunkan angka kasus. 

Apalagi lonjakan kasus per harinya terus terjadi di Tanah Air. Bahkan, kemarin pertambahan kasus per hari mencapai lebih dari 50 ribu kasus. 

"Namun penurunan mobilitas ini belum cukup untuk menurunkan angka kasus, mengingat selama beberapa hari terakhir kasus terus meningkat bahkan mencapai lebih dari 50 ribu kasus per harinya," kata Wiku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini