TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara (jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim hasil dari penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat baru terlihat dalam tiga pekan kedepan.
Wiku menyampaikan perkiraan itu didasarkan pada pola lonjakan kasus awal tahun lalu yang baru menurun setelah 3 pekan penerapan kebijakan PSBB DKI Jakarta dan PPKM Ketat Jawa-Bali.
"Dengan lonjakan kasus yang mulai memasuki minggu kesembilan, serta intervensi kebijakan (PPKM Darurat) yang lebih awal yaitu minggu kedelapan, berkaca pada lonjakan pertama, maka penurunan paling cepat baru dapat terlihat dalam 3 minggu ke depan," ujar Wiku, dalam konferensi pers di Youtube, Kamis (15/7/2021).
Berbeda dengan angka kasus yang diperkirakan baru turun setelah pekan ketiga, Wiku mengatakan mobilitas masyarakat sudah langsung terlihat turun dalam sepekan PPKM Darurat.
"Kemarin sudah mulai terlihat hasilnya, terjadi penurunan mobilitas ke tempat kerja, tempat umum, wisata, dan stasiun," jelasnya.
Baca juga: Vaksin Sinovac Disebut Tak Ampuh Tangkal Varian Baru, Ini Tanggapan Jubir Covid-19
Hanya saja, turunnya mobilitas masyarakat dinilai Wiku belum cukup untuk menurunkan angka kasus.
Apalagi lonjakan kasus per harinya terus terjadi di Tanah Air. Bahkan, kemarin pertambahan kasus per hari mencapai lebih dari 50 ribu kasus.
"Namun penurunan mobilitas ini belum cukup untuk menurunkan angka kasus, mengingat selama beberapa hari terakhir kasus terus meningkat bahkan mencapai lebih dari 50 ribu kasus per harinya," kata Wiku.