Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 Pfizer telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari Badan POM RI.
Vaksin besutan produsen asal Amerika Serikat ini diprediksi mulai masuk ke Indonesia Agutus.
"Vaksin Pfizer kontraknya baru ditandatangani sehingga mudah-mudahan di akhir Agustus itu sudah mulai jalan," ujar
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021).
Baca juga: Efikasi Vaksin Pfizer untuk Anak Capai 100 Persen, Efek Samping Usai Divaksin Juga Ringan
Baca juga: Ivermectin Belum Dapat Izin, BPOM Luruskan soal SE yang Dianggap Izin Penggunaan Darurat
Diketahui, Kementerian Kesehatan dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE menyepakati kerja sama untuk menyediakan 50 juta dosis vaksin Pfizer yang dinamakan BNT 162b2 pada Rabu 14 Juli lalu.
PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE menyediakan 50 juta dosis vaksin sepanjang tahun ini, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (EUA).
Vaksin tersebut menjadi salah satu vaksin COVID-19 yang digunakan untuk program percepatan vaksinasi di Indonesia.
*Miliki Efikasi 95 Persen dengan Efek Samping Ringan*
Berdasarkan data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan keberhasilan sebanyak 95,5% dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100%.
Data imunogenisitas menunjukkan pemberian 2 dosis vaksin Comirnaty dalam selang 3 minggu menghasilkan respons imun yang baik.
Selain itu, hasil pengkajian menunjukan bahwa secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi pada semua kelompok usia.
Kejadian reaksi yang paling sering timbul dari penggunaan vaksin ini, antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, dan demam.