Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya kasus Covid-19 tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa. Kini, angka infeksi virus SARS-CoV-2 terhadap anak-anak pun turut diperhitungkan.
Oleh karenanya, banyak orangtua yang mencoba melakukan usaha terbaik saat menangani anak mereka yang terinfeksi. Satu di antaranya memberikan obat Azithromycin.
Perlu diketahui jika lima perhimpunan dokter spesialis di Indonesia telah mengeluarkan rekomendasi bahwa obat Azithromycin tidak lagi digunakan dalam standar perawatan pasien Covid-19.
Selain itu, aturan terkait Azithromycin tidak digunakan tertuang dalam 'Revisi Protokol Tatalaksana Covid-19' yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Azithromycin adalah salah satu antibiotik. Penggunaannya adalah untuk mengobati infeksi.
Baca juga: Jokowi Minta Sri Mulyani Siapkan Anggaran Untuk 2 Juta Lebih Paket Obat Gratis Bagi Warga Isoman
Baca juga: Warga Mengeluh Biaya Paket Kremasi Jenazah Covid-19 Capai Rp 65 Juta, Ini Respon Pemprov DKI Jakarta
Namun, obat ini masih bisa diberikan pada pasien covid jika terdapat indikasi infeksi bakteri.
Menurut DR dr Anggraini Alam, Sp A (K), awal mula penggunaan obat ini saat Covid-19 muncul pertama kali. Setelah itu ada satu penelitian dari Prancis dengan 11 pasien.
"Yang menggunakan itu, hasilnya baik. Itu adalah awalnya. Namun akhirnya dari berbagai penelitian seperti WHO melihat bahwa yang Azithromycin tidak masuk dalam standar dan tidak ada dalam siklus virus SARS-CoV-2 ini," katanya dalam live Instagram IDAI_IG, Minggu (18/7/2021).
Oleh sebab itu, obat ini tidak diberikan sebagai terapi Covid-19 saat ini. Menurut dr Anggraini penggunaan Azithromycin karena virus SARS-CoV-2 masih baru dan belum banyak penelitian terkait hal tersebut.
Seiring berjalannya waktu, banyak penelitian yang mengkaji virus ini, sehingga banyak penemuan-penemuan baru. Dimulai dari regulasi hingga pengobatan.
Dan, Azithromycin, kata dr Anggraini digunakan saat adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Selain itu, obat ini tidak disarankan untuk diberikan pada anak sebagai terapi Covid-19.
"Pemberian antibiotik memberikan menimbulkan kerugian. Apa lagi Azithromycin mudah resisten. Buat apa memberikan sesuatu pada anak, padahal itu tidak perlukan," katanya lagi.