TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Minggu (18/7/2021).
Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 44.721 kasus.
Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 2.877.476 kasus, dari sebelumnya sebanyak 2.832.755 kasus.
Hal tersebut tercatat dalam laman resmi covid19.go.id pada Minggu sore pukul 17.01 WIB.
Baca juga: Cegah Penularan, Satgas Covid-19 Larang Lansia dan Anak Datang ke Lokasi Pemotongan Hewan Kurban
Kabar baiknya, sebanyak 29.264 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 2.261.658 dari sebelumnya yang sebanyak 2.232.394 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 1.093 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 73.582 dari yang sebelumnya 72.489 pasien.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: 4.431 WNI di Luar Negeri Dinyatakan Sembuh Dari Covid-19
Pemerintah Berburu Obat Penanganan Covid-19
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, guna memenuhi kebutuhan obat-obatan penanganan Covid-19 dalam negeri, pemerintah berburu hingga ke India, China, maupun Swiss.
Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, menuturkan terdapat 3 jenis obat yang menjadi kebutuhan global.
Sehingga jumlah yang ada kini terbatas, yakni Remdesivir, Gammaraas (IVIg), dan Tocilizumab (Actemra).
"Kami menyadari ada obat-obat yang memang secara global pasokannya sangat ketat dan obat obat tersebut antara lain Remdisivir, Actemra, dan Gammaraas," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/7/2021).
Ia memparkan, Indonesia telah melakukan kesepakatan impor Remdisivir dari India, Pakistan dan Cina
Baca juga: Jokowi Harap Kontribusi BUMN Atasi Lonjakan Kebutuhan Oksigen Bagi Penderita Covid-19
"Jadi sekarang sudah dibantu Kemenlu agar India bisa membuka kembali ekspornya. Sudah mulai masuk 50 ribu vial Remdesivir. Nanti akan bertambah lagi menjadi 50 ribu per minggu," papar Dante.
Selain itu juga membuka akses dengan perusahaan produsen Actemra di Swiss yakmi Roche.
"Dan akan mendapatkan obat serupa (Actemra) dari China," imbuhnya.
Sementara untuk obat-obatan lain yang diproduksi dalam negeri, Kementerian Kesehatan terus mengupayakan koordinasi dengan Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi supaya distribusi obat menjadi semakin lebih merata di seluruh tanah air.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/ Rina Ayu Panca Rini)