TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir memohon maaf kepada masyarakat karena merasa masih belum sempurna dalam menangani pandemi Covid-19.
Permohonan maaf tersebut disampaikan Erick pada saat meresmikan RS Pertamina Jaya Ekstensi di Gedung Arafah di Asrama Haji Embarkasi Jakarta.
Menurut Erick pemerintah tidak mungkin bisa sukses melakukan program-programnya tanpa adanya peran aktif masyarakat.
Atas nama Kementerian BUMN, Erick kemudian meminta maaf jika dalam melaksanakan tugas tidak sempurna, terutama yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Perlu Menyiapkan Skema Alternatif Selain Penambahan PPKM Darurat
"Saya yakin, tidak mungkin kami pemerintah bisa sukses melakukan program-programnya tanpa peran aktif dari masyarakatnya. Dan tentu kami Kementerian BUMN dengan segenap kerendahan hati memohon maaf."
"Ketika penugasan-penugasan yang diberikan kepada kami tidak sempurna. Karena sempurna milik Allah SWT," kata Erick dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (20/7/2021).
Selain itu Erick juga meminta masyarakat agar bisa memberikan kepercayaannya.
Bahwa ia akan terus berusaha sekeras-kerasnya untuk melayani masyarakat.
"Tapi percayalah, dengan segala kekuatan yang kita punya baik secara korporasi maupun juga yang dinamakan tadi layanan publik. Kita terus berusaha sekeras-kerasnya," sambungnya.
Baca juga: Momentum Idul Adha Diharapkan Jadi Tempat Berdoa Agar Segera Lepas dari Pandemi Covid-19
Luhut Minta Maaf Belum Optimal Tangani PPKM Darurat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengevaluasi penerapan PPKM Darurat yang berlangsung sejak 3 Juli 2021.
Menurut Luhut, PPKM Darurat ini telah menurunkan mobilitas dan aktivitas dalam 15 hari terakhir.
Hal itu dilihat dari hasil monitoring terhadap indikator Google Traffic, Facebook Mobility dan indeks cahaya malam.
"Telah ada berbagai kemajuan dalam hal penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat."