News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Covid-19 Melonjak, Jawa Tengah Sumbang Angka Kematian Terbanyak

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengangkat jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (27/6/2021). Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari Minggu (27/6/2021) menyebutkan kasus positif Covid-19 bertambah 21.342 orang sehingga total menjadi 2.115.304 orang, sementara kasus pasien sembuh bertambah 8.024 orang menjadi 1.850.481 orang, dan kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 409 jiwa sehingga totalnya menjadi 57.138 jiwa. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Situasi Covid-19 di Indonesia masih naik turun, pada Kamis (22/7/2021) ini terjadi lonjakan sebanyak 49.509 pasien positif Corona.

Dengan demikian, warga Indonesia yang telah terkonfirmasi total sebanyak 3.033.339 orang.

Meski demikian terjadi penambahan pasien yang dinyatakan telah sebuh sebanyak 36.370 dan total yang sembuh sebanyak 2.392.923.

Sementara angka kematian hari ini kembali melonjak yaitu 1.444 orang. Kini warga Indonesia yang meninggal dengan keseluruhan sebanyak 79.032 orang.

Baca juga: LPS Bantu Percepatan Vaksinasi hingga 150 Per Hari

Provinsi Jawa Barat menjadi penyumbang pasien terkonfrmasi Covid-19 terbanyak yaitu 10.499 orang, disusul DKI Jakarta sebanyak 7.058 serta Jawa Timur yaitu 6.625 orang.

Sedangkan angka kematian terbanyak terjadi di Jawa Tengah sebanyak 402 orang, Jawa Timur 270 orang disusul DKI Jakarta sebanyak 194 orang.

Pada Kamis ini, pasien Covid-19 sembuh terbanyak terjadi di DKI Jakarta sebanyak 10.631 orang, Jawa Barat 7.288 pasien dan Jawa Tengah sebanyak 6.115.

PPKM Level 4

Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memperpanjang PPKM Darurat yang belakangan berubah menjadi PPKM level 4 hingga 25 Juli 2021.

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR PKB Nur Nadlifah mengatakan satu sisi pemerintah harus mengendalikan penyebaran Covid-19 dan menata fasilitas kesehatan agar bisa melayani masyarakat baik yang terpapar Covid-19 maupun karena penyakit lainnya.

Baca juga: Live Streaming Indosiar dan Vidio.com, Brasil vs Jerman di Olimpiade Tokyo 2021, Tonton di Sini

"Di sisi lain juga memerhatikan aspirasi masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM. Karena itu, mari kita semua tertib melaksanakan protokol kesehatan dan mematuhi aturan PPKM agar terjadi penurunan kasus yang signifikan," kata Nur Nadlifah, Kamis(22/7/2021).

Dia mengatakan, indikator keberhasilan PPKM Darurat adalah adanya penurunan kasus Covid-19. Sejauh ini, dampak PPKM Darurat cukup positif meski belum sesuai target.

"Jadi opini PPKM Darurat gagal saya kira kurang tepat dan masih terlalu dini," ujarnya.

Baca juga: Selama PPKM Darurat Jumlah Penumpang ASDP Turun Hingga 80 Persen

Menurut dia, untuk menurunkan kasus Covid-19 ini, semua pihak harus berperan aktif dan harus memiliki kesadaran penuh dalam menaati kebijakan pemerintah.

"Kebijakan pemerintah diambil bukan berangkat dari ruang kosong, melainkan atas pertimbangan yang sangat detail dan teliti, termasuk kebijakan PPKM Darurat ini. Tujuannya sangat jelas, menyelamatkan warga negara," tuturnya.

Nur Nadlifah memohon semua pihak bisa mengubah cara pikir masing-masing.

"PPKM Darurat ini hadir untuk kepentingan keselamatan masyarakat, bukan untuk merepotkan masyarakat. Patuhi aturan PPKM dan tetap menjaga protokol kesehatan. Mari kita ambil hikmah, kita lakukan yang bisa kita lakukan dalam kondisi seperti ini," ujarnya.

Dia menilai berbagai bantuan sosial dari pemerintah, terutama selama PPKM Darurat bisa sangat mengurangi beban masyarakat.

"Meski tidak 100%. Tetapi setidaknya ini bagian dari meringankan beban masyarakat," tegasnya. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini