TRIBUNNEWS.COM - Epidemolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Satria ungkapkan keraguannya atas kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menurut Bayu, efektif atau tidaknya kebijakan perpanjangan PPKM Darurat ini tergantung dari implementasinya.
Bayu pun merasa ragu kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia bisa cepat membaik.
Karena implementasi kebijakan PPKM Darurat di laoangan masih lemah.
"Kalau efektif atau tidak tergantung dari implementasinya juga. Kalau masih seperti sekarang kok saya ragu akan membaik cepat karena implementasinya masih lemah di lapangan terkait PPKM ini," kata Bayu kepada Tribunnews.com, Rabu (21/7/2021).
Baca juga: Kemendagri Rilis Aturan Lengkap Wilayah yang Termasuk PPKM Level 4
Baca juga: Luhut Jelaskan Indikator yang Digunakan Pemerintah untuk Tentukan PPKM Level 1-4
Lebih lanjut Bayu menuturkan jika esensi utama penurunan tingkat mobilitas ini tidak begitu terlihat berhasil.
Terutama di level pemukiman, yang masih ditemukan banyak orang berkumpul.
Baik untuk datang ke acara RT, RW, maupun ke tempat ibadah seperti masjid, atau sekedar bertamu ke rumah orang lain.
Padahal menurut Bayu, justru perkumpulan itulah yang menjadi sumber penularan.
Karena banyak orang sering lengah jika bertemu dengan orang yang sudah dianggap dekat.
"Esensi utama penurunan tingkat mobilitas ini tidak begitu terlihat berhasil di level pemukiman. Dimana masih banyak orang berkumpul untuk acara RT/RW, ke masjid, bertamu ke rumah orang lain."
"Dan itu jadi sumber penularan karena orang sering lengah kalau ketemu orang yang dianggap dekat," tegas Bayu.
Baca juga: KSPI: Waspadai Gelombang PHK Akibat PPKM Darurat, Cabut IOMKI Kemenperin
Tindak Pelanggar PPKM Darurat Demi Keselamatan Semua
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Soedjatmiko Sp A(K) M Si menyatakan, PPKM Darurat perlu diperpanjang agar penularan virus COVID-19 dapat turun signifikan.
"Walau kasus baru seolah menurun, mungkin karena tracing yang menurun. PPKM darurat harus diperpanjang," ujar Prof Soedjatmiko di Jakarta, Rabu (21/7/2021).
Ia berharap PPKM Darurat perlu dilaksanakan dengan lebih tegas.
Bahkan jika perlu pemerintah perlu tindak pelanggar PPKM Darurat.
Baca juga: POPULER NASIONAL Jokowi Kumpulkan Kapolri, Jaksa Agung, dan Kepala Daerah | Aturan Baru PPKM Level 4
"Jangan ragu untuk menindak pelanggar karena untuk keselamatan kita semua,” tegasnya.
Selain patuh pada aturan PPKM Darurat, masyarakat juga perlu disiplin pada penerapan protokol kesehatan.
Jika harus keluar rumah, wajib pakai masker dengan benar dan dobel.
"Masker harus menutup hidung, mulut, dagu dan pipi. Tidak boleh longgar dan melorot,” tambah Prof Soedjatmiko.
Baca juga: Daftar Wilayah Terapkan PPKM Level 4, DKI Jakarta Semua Daerah
Kemudian, Prof Soedjatmiko mengimbau kalau ada keluarga yang sering keluar rumah, maka sesampainya di rumah setelah mandi dan mengganti pakaian, ia harus tetap memakai masker dan menjaga jarak dgn keluarga, agar tidak menularkan virus dari saluran napasnya yang masuk ketika ia di luar rumah.
Anggota keluarga lain sebaiknya juga memakai masker dan menjaga jarak, agar
tidak tertular.
Hal ini akan menghentikan penularan di keluarga yang banyak terjadi belakangan ini Prof Soedjatmiko juga meminta masyarakat untuk segera lakukan vaksinasi dan tidak perlu ragu.
“ Vaksinasi COVID-19 menjadi perlindungan terakhir untuk mencegah sakit berat dan kematian akibat COVID-19,” pesan dia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)