News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pemerintah Disarankan Beri Perhatian Lebih untuk Pasien Covid-19 yang Jalani Isolasi Mandiri

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Relawan tim crisis center Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk memberikan pelayanan konsultasi kesehatan dan vitamin ke rumah warga yang melakukan isolasi mandiri, di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (16/7/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Co-Inisiator Lapor Covid-19 Ahmad Arif mengatakan berdasarkan data dan kesimpulan yang diperoleh timnya pemerintah pusat maupun pemerintah daerah disarankan untuk memberikan perhatian lebih kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Arif mengatakan, meskipun upaya pemerintah pusat dan daerah yang mulai memberikan perhatian lebih misalnya dengan distribusi paket obat untuk pasien isoman, namun upaya tersebut masih kurang memadai.

Hal itu disampaikannya dalam Konferensi Pers Lapor Covid-19 bertajuk "Puncak Gunung Es Kematian Covid-19 di Luar Fasilitas Kesehatan" yang disiarkan di kanal Youtube Lapor Covid-19 pada Kamis (22/7/2021).

"Terutama untuk daerah-daerah yang tadi seperti di daerah rural (pedesaan) atau sub urban (pinggiran kota)," kata Arif.

Menurunya, saat ini sudah saatnya memanfaatkan pusat-pusat isolasi secara terpusat misalnya dengan memanfaatkan gedung-gedung pemerintah atau sekolah yang dilengkapi tentu dengan tenaga kesehatan.

Baca juga: Tim LaporCovid-19: Rata-Rata Pasien Isolasi Mandiri yang Meninggal Keluarganya Positif Corona

Namun demikian, kata dia, hal tersebut juga mungkin menjadi tantangan berat juga karena tenaga kesehatan di fasilitas primer banyak sekali yang terpapar Covid-19.

"Kami juga mengusulkan pentingnya pre-rumah sakit di antaranya dengan mengoptimalkan konsultasi daring yang ini sebetulnya sudah mulai dilakukan di urban tetapi ini masuh sangat sulit dilakukan di daerah rural (pedesaan). Ini tantangan beratnya," kata Arif.

Selain itu, pihaknya juga merekomendasikan pentingnya proses pendataan, pemantauan, dan dukungan bagi pasien isoman.

Baca juga: TNI Jemput Bola Kejar Target 70 Persen Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Sebelum 17 Agustus 2021

"Terutama juga pentingnya transparasi data kematian ini disampaikan kepada masyarakat sehingga ini bisa menjadi medium edukasi juga sebetulnya bagi masyarakat atau pasien isoman termasuk apa yang harus dilakukan," kata Arif.

Arif mengatakan pihaknya uga mengusulkan pemerintah membangun sense of crisis yang dari level atas sampai level RT RW dan kelurahan untuk mendukung masyarakat menjalani pasien isoman.

Hal itu karena berdasarkan laporan dari beberapa nakes di faskes primer, dukungan dari desa masih sangat kurang sehingga membuat mereka seolah menghadapi masalah.

"Apalagi di sebagaian pemerintah daerah juga masih denial (menyangkal) dengan covid ini," kata Arif.

Untuk itu pihaknya mengajak semua pihak baik dari pemerintah pusat, daerah, dan juga masyarakat menyadari bahwa risiko covid ini sebagai risiko yang harus diterima.

Baca juga: Tina Toon Tolak Pelanggar Masker Dipidana, Pemprov DKI Harus Kaji Ulang Usulan Revisi Perda Covid-19

Menurutnya tidak perlu ada lagi narasi yang "hanya bersifat menenangkan" tapi memberikan harapan palsu.

Untuk itu dibutuhkan transparansi data dan informasi.

Hal itu karena, kata dia, semakin jauh jarak antara data yang dilaporkan dengan yang dirasakan dan ditemukan oleh masyarakat maka akan semakin buruk bagi pemerintah

"Ini akan sangat buruk bagi trust (kepercayaan) terhadap data pemerintah bahkan pada penanganan pandemi itu sendiri," kata Arif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini