News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Viral Puluhan Warga Ambil Paksa Janazah Corona di Deliserdang, 'Mamakku Sakit Jantung Bukan Covid'

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan warga Tembung saat meminta agar jenazah Ani, warga yang dinyatakan Covid-19 segera dipulangkan. Keluarga menduga Ani sengaja dinyatakan Covid-19, padahal ia menderita sakit jantung. Medan (22/7/2021).

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Kasus pengambilan paksa jenazah Covid-19 terjadi lagi.

Kali ini peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Suatera Utara.

Puluhan orang memaksa masuk kedalam RS Mitra Medika yang berada di Jalan Medan - Batang Kuis, Dusun XI Emplasmen, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan pada Selasa (20/7/2021) lalu.

Aksi puluhan warga Tembung itu untuk meminta kepada Rumah Sakit Mitra Medika supaya menyerahkan jenazah Ani, yang diduga sengaja dinyatakan Covid-19 oleh rumah sakit tersebut.

Dalam video yang beredar terdengar seorang perempuan menangis histeris tak terima ibunya dinyatakan meninggal dunia karena positif Covid-19.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Kembali Melonjak Hampir 50 Ribu

Terdengar dalam rekaman kalau ini ibunya selama ini mengalami sakit jantung.

"Mamakku sakit jantung. Bukan covid," ucap perempuan yang suaranya terdengar dalam video.

Sementara itu terlihat juga segerombolan laki-laki yang sudah menunggu di depan lift rumah sakit.

Mereka juga berteriak-teriak sambil mengetok-ngetok pintu kaca ruangan rumah sakit sambil meminta agar jenazah Ani, warga Tembung itu segera diserahkan kepada keluarga yang sudah menunggu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Kembali Melonjak, Bertambah 49.509

"Kamarnya dimana, diambil. Digendong," ucap perempuan yang merekam.

Sementara itu, salah satu warga bernama Ira yang berada ditempat saat itu mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (20/7/2021) lalu.

Ani, nama pasien yang diduga sengaja dinyatakan Covid-19 itu meninggal dunia pada pukul 12:00 WIB.

Namun saat itu pihak rumah sakit menjelaskan kalau jenazah orang tua mereka tidak boleh dimakamkan di pemakaman umum biasa karena harus sesuai pemakaman Covid-19.

Lantaran tak terima, lalu anaknya memberikan kabar kepada keluarga lainnya sehingga warga berbondong-bondong mendatangi rumah sakit tersebut.

Baca juga: Ayah dan Ibu Meninggal Usai Terpapar Covid-19, Bocah Usia 10 Tahun Isolasi Mandiri Sendirian

"Gak bisa dipulangkan. Kata rumah sakit harus dikubur di pemakaman Covid-19," kata Ira, warga yang saat itu berada di lokasi kejadian. Kamis (22/7/2021).

Dia menjelaskan saat itu kepala Desa pun sudah hadir dan berbicara kepada manajemen rumah sakit agar jenazah segera diserahkan.

Namun saat itu rumah sakit tetap menolak.

Karena merasa kesal, warga pun terus mendesak agar jenazah dipulangkan sehingga pada pukul 17:00 WIB baru bisa diserahkan kepada keluarga.

Saat diserahkan, jenazah dibawa menggunakan mobil ambulance berwarna hijau.

"Akhirnya pulang juga mamak kita dari orang tua kipet. Yang dibilang rumah sakit kena Covid," ujar pria yang merekam tersebut.

Kejadian serupa di Ambon

Sebelumnya peristiwa sama juga terjadi di berbagai daerah, salah satunya di Ambon.

Jenazah wanita yang positif Covid-19 diambil paksa oleh keluarganya di RS Tk II dr JA Latumeten, Ambon.

Baca juga: Epidemolog UGM Beri Saran Pemerintah Lakukan Ini untuk Turunkan Kasus Covid-19

Wakil Kepala RS Latumeten, dr Rudy memastikan bahwa jenazah perempuan yang dibawa paksa keluarganya dari Rumkit dr Latumeten Ambon kemarin merupakan pasien Covid-19.

"Hasil test PCR pasien adalah positif," kata dr Rudy, Jumat (16/7/2022) siang saat dikonfirmasi TribunAmbon.com.

Pasien berinisial FF (64) itu awalnya masuk ke RS pada, Minggu (11/7/2021) dengan keluhan sesak napas.

Menurut penjelasan dr Rudy, saat dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD), gejala lain yang ditimbulkan pasien yakni batuk, pilek dan muntah-muntah.

Kemudian dilakukan rapid test antigen terhadap pasien dan hasilnya negatif.

Namun setelah dirawat inap, kondisi pasien memburuk dan harus dilakukan swab test PCR untuk hasil yang lebih maksimal.

Hasil dari swab PCR, pasien menunjukkan positif dan dipindahkan ke ruang isolasi dengan persetujuan keluarga pasien pada hari Selasa (13/7/2021).

Setelah dirawat selama kurang lebih dua hari, pasien kemudian meninggal dunia pada Kamis (15/7/2022) pukul 03.40 WIT.

"Kami juga sudah laporkan ke Satgas saat itu," ujarnya.

Ketika pasien meninggal, pihak RS sudah menghubungi Satgas Penanganan Covid-19 untuk segera datang.

Namun, pada saat itu petugas Satgas sedang melakukan tinjauan di beberapa RS lainnya sehingga terlambat tiba di lokasi.

Keluarga korban juga sudah sempat diberikan edukasi agar pemakaman bisa dilakukan sesuai prosedur Covid-19.

Tetapi sejumlah kerabat menolak dan ingin pasien dikubur sendiri oleh pihak keluarga.

Diberitakan sebelumnya, sekelompok keluarga mendatangi Rumkit Tk II dr J.A Latumeten dan mengambil paksa jenazah FF karena mereka tidak menerima bahwa pasien meninggal akibat terpapar Covid-19.

Warga setempat yang ditemui TribunAmbon.com membenarkan kejadian tersebut yang terjadi, Kamis (15/7/2021) pagi.

"Tadi pagi ramai sekali, masih jam 7 saya liat," kata Fahmi kepada TribunAmbon.com, Kamis sore.

Fahmi mengaku melihat belasan orang datang menggunakan mobil angkutan kota dan motor, lalu terjadi keributan di area kamar mayat.

Tidak berselang lama, mereka ke luar membawa jenazah kemudian dimasukkan ke dalam mobil angkot tujuan Kudamati.

"Tidak ada yang menahan, mereka langsung pergi," ujarnya.

Menurutnya, jenazah tersebut diambil paksa keluarga lantaran menilai pasien meninggal bukan karena terpapar virus corona.

"Keluarga tidak terima divonis Covid," kata dia.

Serupa dengan pengakuan Fahmi, dalam video tersebut tampak sekelompok orang menggotong jenazah dari salah satu ruangan menuju angkutan kota yang telah menunggu di luar area rumah sakit.

Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, akses menuju kamar mayat dijaga ketat oleh pihak RS dengan menutup pintu pagar.

(Tribun-medan/Tribun Ambon)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TAK Terima Dibilang Covid-19, Puluhan Warga Tembung Geruduk RS Mitra Medika, Minta Paksa Jenazah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini