TRIBUNNEWS.COM - Simak cara mengukur kadar saturasi oksigen dalam darah, beserta penjelasan berapa kadar normalnya.
Menghitung saturasi oksigen dalam darah menjadi hal penting yang diperlukan sebagai penanganan pada pasien Covid-19.
Kadar oksigen yang rendah dapat menjadi tanda peringatan dini bahwa perawatan medis diperlukan.
Dalam hal ini, diperlukan pengukuran saturasi oksigen dalam tubuh.
Dikutip dari Department of Health, orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki kadar oksigen yang rendah dalam darah, bahkan ketika mereka merasa sehat.
Baca juga: Ini Penyebab Banyak Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isoman di Rumah
Bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri bisa menggunakan alat pengukur saturasi oksigen, yakni pulse oximeter.
Pulse oximeter dapat mengukur berapa banyak oksigen dalam darah seseorang.
Alat ini memiliki ukuran kecil yang dijepit ke jari, atau bagian lain dari tubuh.
Pulse oximeter sering digunakan di rumah sakit dan klinik dan dapat dibeli untuk digunakan di rumah.
Namun, alat ini tidak disarankan untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi Covid-19.
Dikutip dari News Medical Life Sciences, saturasi oksigen adalah parameter penting untuk menentukan kandungan oksigen darah dan pengiriman oksigen.
Saturasi oksigen dapat mengukur persentase oksihemoglobin (hemoglobin yang terikat oksigen) dalam darah, dan direpresentasikan sebagai saturasi oksigen arteri (SaO 2 ) dan saturasi oksigen vena (SvO 2 ).
Setiap molekul hemoglobin mengandung empat kelompok heme yang dapat dengan mudah mengikat molekul oksigen yang ada dalam darah.
Ini berarti bahwa satu molekul hemoglobin dapat mengikat hingga empat molekul oksigen selama pengangkutan dalam darah.