TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Angka kematian Covid-19 di Indonesia kembali mencetak rekor baru.
Pada Jumat (23/7/2021) berdasarkan informasi Situasi Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 1.566 orang pasien.
Sehari sebelumnya (Kamis, 22/7/2021) jumlah kematian Covid-19 secara nasional mencapai 1.449 orang.
Dengan demikian secara keseluruhan korban yang telah meninggal akibat Covid-19 mencapai 80.598 orang.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia: Kasus Harian Hampir 50 Ribu, Angka Kematian Catatkan Rekor
Penambahan kasus terkonfirmasi corona di Indonesia juga masih tinggi, jiga pada Kamis kemarin sebanyak 49.509 maka pada Jumat ini kematian menjadi 49.071 atau turun sedikit.
Total jumlah pasien terkonfirmasi di Indonesia telah mencapai 3.082.410 dengan 2.431.911 orang yang telah dinyatakan sembuh, setelah hari ini 38.988 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
15 Juta Anak Kehilangan Orang Tua
Diperkirakan 1,5 juta anak di seluruh dunia telah kehilangan orang tua, kakek-nenek wali, atau kerabat yang merawat mereka karena Covid-19.
Penelitian The Lancet dan dipimpin oleh akademisi Imperial menyatakan, data kematian Covid-19 dari Maret 2020 hingga April 2021 menyajikan hal itu.
Selama 14 bulan pertama pandemi, 1 juta anak kehilangan salah satu orangtua dan lainnya kehilangan pengasuh seperti kakek nenek.
Baca juga: Viral Video Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Kosong Tanpa Nakes, Pihak RS: Jujur Kami Semua Kelelahan
Anak-anak yang kehilangan orang tua atau pengasuhnya berisiko mengalami efek buruk jangka pendek dan jangka panjang yang mendalam pada kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan seperti peningkatan risiko penyakit, kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan kehamilan remaja.
"Pandemi berdampak anak menjadi yatim piatu adalah keadaan darurat global, dan kita tidak mampu untuk menunggu sampai besok untuk bertindak," ujar peneliti utama studi tersebut Seth Flaxman dikutip dari Imperial, Jumat (23/7/2021).
Beberapa pihak menyebut kehilangan orangtua atau pengasuh bagi anak sebagai dampak membekas yang amat menyedihkan akibat pandemi ini.
Seperti halnya di India data 5 Juni 2021 lalu, ada 3.632 anak terpaksa menjadi yatim piatu karena kedua orang tuannya meninggal akibat Covid-190, dan 26.176 anak yang kehilangan salah satu orang tuanya karena penyakit ini.
Baca juga: Pemanfaatan IT untuk Kurangi Kontak Tenaga Medis dengan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet
Bahkan angkanya diprediksi lebih tinggi lagi dari itu.
Pemerintah India pun menyediakan anggaran amat besar untuk kehidupan anak-anak ini.
Covid-19 bukan hanya masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga masalah mendasar kemanusiaan.
Tidak ada salahnya untuk Indonesia mengantisipasi kejadian kemanusiaan ini.
Covid-19 harus segera dikendalikan, dan salah satu upayanya adalah memperketat lagi pembatasan sosial secara nyata.
Kasus sudah meningkat beberapa kali lipat, maka kegiatan pembatasan sosial juga harus beberapa kali lipat lebih ketat lagi, tidak bisa hanya meneruskan program yang lama saja.
"Mari kita tanggulangi COVID-19, mari kita lindungi anak-anak kita," kata Prof Tjandra Yoga Aditama. (Rina Ayu Pancarini/Hendra Gunawan)