"Kasian yang membutuhkan," lanjutnya.
Ketersediaan Obat
Selain itu, Budi juga menjelaskan jumlah ketersediaan obat-obatan terapi Covid-19 di Indonesia.
"Azithromycin sekarang ada 11,4 juta stok yang ada di nasional, 20 pabrik lokal meproduksi obat ini. Kapasitas produksi mencukupi," kata Budi.
Diakui Menkes, produksi obat itu sempat mengalami sedikit hambatan, namun pihaknya sudah menyelesaikannya dengan berkoordinasi bersama para pengusaha farmasi.
Lanjutnya, Budi menyebut, obat Favipiravir juga dalam stok yang aman.
"Khusus Favipiravir, punya stok sampai sekarang ada sekitar 6 juta di seluruh Indonesia."
"Ada beberapa produsen dalam negeri yang akan meningkatkan stok Favipiravir ini," imbuh dia.
Baca juga: Jokowi Minta Menteri Maksimalkan Dukungan Obat dan Layanan Konsultasi Dokter Bagi Pasien Isoman
Pemerintah juga mengimpor Favipiravir dari berbagai negara.
Menkes Budi juga menuturkan, Favipiravir ini nantinya akan mengganti posisi Oseltamivir sebagai obat anti-virus.
Menurut kajian ahli profesi dokter di indonesia, Favipiravir lebih efektif untuk varian delta.
"Diharapkan nanti bulan Agustus, kita sudah punya kapasitas produksi dalam negeri 2-4 juta per hari," katanya.
Sementara, untuk obat Oseltamivir saat ini pemerintah memilik stok sebanyak 12 juta tablet hingga bulan Agustus.
Selain ketiga obat ini, Menkes juga memastikan ketersediaan beberapa obat lainnya, yang tak bisa diproduksi sendiri.
Baca juga: Cara Cek Stok Obat Terapi Covid-19 di Apotek secara Online, Buka Link farmaplus.kemkes.go.id