TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Jumat (30/7/2021).
Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 41.168 kasus.
Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 3.372.374 kasus, dari sebelumnya sebanyak 3.331.206 kasus.
Hal tersebut tercatat dalam laman resmi covid19.go.id pada Jumat sore pukul 16.49 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak 44.550 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Baca juga: Kembangkan Vaksin Covid-19 Berteknologi Nucleic Acid, Menkes: Sedang Tahap Finalisasi dengan WHO
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 2.730.720 dari sebelumnya yang sebanyak 2.686.170 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 1.759 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 92.311 dari yang sebelumnya 90.552 pasien.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah Selalu Memastikan Efikasi Vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 Tetap Beri Perlindungan Meski Antibodi Pascavaksinasi Menurun
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pemberitaan terkait menurunnya antibodi pascavaksinasi Covid-19 dosis lengkap menimbulkan pertanyaan apakah vaksin masih efektif.
Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengatakan, antibodi pascaimunisasi memang menurun seiring berjalannya waktu.
Namun bukan berarti setelah 6 bulan vaksinasi tubuh tidak memiliki perlindungan sama sekali.
"Hati-hati dalam membaca berita bahwa antibodi pascavaksinasi 6 bulan turun. Ini kan seakan-akan setelah 6 bulan kita enggak punya sama sekali proteksi itu salah ya."
Baca juga: Epidemiolog UI: Distribusi Obat Covid-19 Gratis untuk Isoman Bukan Solusi Cerdas
"Jadi apa pun vaksinnya secara alamiah setelah seiring dengan waktu itu akan turun antibodinya," ujarnya dalam dialog virtual, Kamis (29/7/2021).
Ia menjelaskan, tubuh yang telah menerima vaksin memiliki sel memori atau sel pengingat.
Maka antibodinya jika terpapar akan segera dikenali oleh sel memori dan terjadi lonjakan antibodi.
Jadi proteksi ini tetap ada sekalipun kadar antibodi menurun seiring dengan waktu.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tetap Beri Perlindungan Meski Antibodi Pascavaksinasi Menurun
"Bukan setelah 6 bulan kita tidak punya perlindungannya, tidak begitu," ungkapnya.
dr.Dirga menegaskan, pemberian vaksin booster untuk masyarakat belum diperlukan.
Diharapkan pemerintah fokus pada perluasan penerima vaksin di masyarakat.
"Agak percuma kalau kita 10 kali vaksinasi tapi orang-orang sekitar belum vaksinasi . Kita lebih baik fokus memperluas cakupan vaksinasi ketimbang kita memberikan suntikan ketiga keempat pada orang-orang yang sama."
Baca juga: Puan : Fasilitas Isolasi Pasien Covid-19 Khusus DPR Belum Diperlukan
"Itu ya karena kita tahu cakupan kita masih rendah sampai hari ini suntikan ketiga bagi yang bukan nakes tidak direkomendasikan," ungkapnya.
Ia pun berpesan untuk masyarakat, agar tidak menunda vaksinasi hanya untuk menunggu jenis atau merk vaksin tertentu.
Karena vaksin yang tersedia kini dapat mencegah rawat inap, gejala berat, hingga kematian jika terpapar Covid-19.
"Apapun jenis merknya semua sama efektifnya mencegah gejala menjadi berat bahkan kematian," ungkap dr.Dirga.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)