TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melaporkan penambahan 30.638 kasus baru positif COVID-19, Minggu (1/8/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini sejumlah 3.440.396.
Dari total kasus yang terjadi hari ini, Jawa Tengah menyumbang angka kasus positif terbanyak yakni 4.234 kasus. Disusul Jawa Timur dengan 3.671 kasus, dan Jawa Barat dengan 2.769 kasus.
Perincian data virus Corona per Minggu (1/8/2021) adalah sebagai berikut:
Total: 3.440.396
Kasus aktif: 535.135 (-10.312)
Sembuh: 2.809.538 (+39.446)
Meninggal dunia: 95.723 (+1.604) *undercounted
Berikut sebaran covid di Indonesia Minggu (1/8/2021):
- Jateng 4.234
- Jatim 3.671
- Jabar 2.769
- Jakarta 2.701
- Kaltim 1.716
- Banten 1.325
- DIY 1.303
- Riau 1.202
- Sumut 1.179
- Bali 1.146
- NTT 886
- Sulsel 796
- Sumbar 718
- Kalsel 665
- Sulteng 633
- Lampung 581
- Kalbar 569
- Sumsel 547
- Kaltara 527
- Babel 449
- Jambi 414
- Kepri 366
- Bengkulu 311
- Kalteng 309
- Sulut 293
- NTB 260
- Papbar 243
- Aceh 204
- Gorontalo 200
- Papua 187
- Sulbar 154
- Sultra 125
- Maluku 33
- Malut 22
Anies minta warga DKI tidak lengah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan update terkait dengan sebaran Covid-19 di Jakarta.
Anies menyebut, saat ini kasus aktif harian Covid-19 di Ibu Kota sudah menunjukkan angka penurunan, bahkan jumlahnya hampir 100 ribu kasus.
"Jadi penurunan kasus aktif yang pada 16 Juli lalu ada 113.000 kasus aktif. Sekarang sudah turun dibawah 17.000 kasus aktif. Jadi penurunan hampir 100.000," kata Anies kepada awak media di Taman Margasatwa Ragunan, Minggu (1/8/2021).
Dengan menurunnya angka kasus aktif pasien Covid-19 itu, maka kata Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) juga berpengaruh pada tingkat Bed Occupancy Rate (BOR).
Baca juga: UPDATE Positif Covid-19 di RI: Kasus Baru Bertambah 30.738, Meninggal 1.604 dan yang Sembuh 39.446
Kata dia, saat ini tingkat keterisian BOR di setiap rumah sakit di Jakarta sudah lebih minim.
"Penurunan (kasus Covid-19) ini juga otomatis BOR kita menjadi lebih kecil," lanjutnya.
Kendati begitu, dirinya tidak mau masyarakat menjadi lengah dengan kabar penurunan ini. Dia meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.
Orang nomor satu di Jakarta itu mengatakan, saat ini tingkat penularan Covid-19 di DKI masih berada di angka 3.000 orang perhari.
Baca juga: Tangani 2 Harimau Terpapar Covid-19, Anies Baswedan Apresiasi Tim Dokter Taman Margasatwa Ragunan
"Jadi saya mengajak masyarakat jangan merasa bahwa permasalahn pandemi ini sudah selesai, belum. Karena tiap hari masih ada kasuss aktif bertambah kira-kira 3000," sambung Anies.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk senantiasa dapat mengurangi mobilitas.
Adapun yang dimaksud Anies yakni dengan tidak keluar rumah jika tidak memiliki keperluan yang sangat mendesak.
"Masyarakat harus mengurangi mobilitas kalau tidak perlu di rumah saja," imbuhnya.
Kasus global naik 9 persen
Sementara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa kasus Covid-19 global dalam sepekan terakhir naik hingga 9 persen.
Bahkan, dalam sebulan terkahir Covid-19 naik 80 persen akibat varian Delta.
"Pada tanggal 30 Juli 2021 Dirjen WHO bahkan menyampaikan bahwa dalam 4 minggu terakhir atau 1 bulan terakhir kenaikan kasus global meningkat 80 persen akibat varian Delta," kata Retno dalam pernyataanya yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, (1/8/2021).
Baca juga: 1,5 Tahun Pandemi Covid-19 di Kota Bekasi: 13.912 Anak Terpapar, 4.241 Warga Meninggal
Tidak hanya penambahan kasus, kematian akibat Covid-19 di tingkat global juga mengalami kenaikan.
Selama sepekan terkahir sebesar 10 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Sementara itu pada periode 19-25 Juli 2021 lembaga kesehatan dunia (WHO) mencatat jumlah kematian sebesar 69.000 orang atau naik 21 persen dibanding Minggu sebelumnya.
Baca juga: 3,5 Juta Dosis Vaksin Moderna Tiba di Indonesia
Baca juga: Risiko Covid-19 Meningkat, Inggris Desak Ibu Hamil untuk Divaksinasi
Tidak hanya masalah penambahan kasus Covid-19 dan kematian akibat Covid-19, WHO juga memberikan perhatian pada tingginya kesenjangan vaksinasi di dunia.
Jumlah vaksin yang disuntikan apabila dibandingkan dengan populasi, maka kawasan Eropa sebesar 84,9 persen dan Amerika Utara 82,5 persen.
"Sementara kawasan Afrika baru 4,6 persen dan kawasan asia mencapai 21,7 persen," pungkasnya.