Anies mengabarkan, dari 4,2 juta warga ber-KTP DKI yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persennya yang tetap terinfeksi Covid-19.
Menurut Anies, jumlah resiko ini terbilang sangat kecil.
"Kenyataannya, vaksin amat mengurangi risiko keparahan dan risiko kematian."
"Dari 4,2 juta orang ber-KTP DKI Jakarta yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persen yang tetap terinfeksi. Angkanya kecil sekali," kata Anies dalam unggahan video di kanal Youtube Pemprov DKI, Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Peserta Pelatihan Asisten Nakes Akan Diintegrasikan Dengan Satgas Covid-19 Seluruh Indonesia
Bahkan lanjut Anies, mayoritas dari mereka yang kembali terinfeksi tersebut tidak bergejala atau hanya gejala ringan.
Sebelumnya, kasus aktif di DKI Jakarta pernah mencapai 113 ribu, pada 16 Juli lalu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Laporkan Vaksinasi
Namun kini, kasus aktif di DKI Jakarta telah turun menjadi 19 ribu.
"(Sebelumnya) kasus aktif di DKI Jakarta yang pernah mencapai 113 ribu pada 16 Juli yang lalu, kini telah turun menjadi 19 ribu kasus aktif," kata Anies.
Sementara itu, presentase angka kematian di DKI Jakarta hanya 0,013 persen dari 4,2 juta orang yang sudah divaksin.
Dengan kata lain, hanya 13 kasus per 100 ribu penduduk di DKI Jakarta yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19.
"Kalau kita lihat dibanding dengan yang belum vaksin, yang sudah divaksin itu case fatality rate atau tingkat kematian kasusnya menurun sampai kurang dari 1 per 3 dibanding mereka yang belum divaksin," kata Anies.
Baca juga: Menteri Kesehatan Minta Vaksin Booster Jangan Dialihkan ke Non-Nakes
Termasuk tren pemakaman dengan protokol Covid juga sudah menurun.
Anis mengatakan, dua pekan yang lalu, sebanyak 350 hingga 400 pasien per hari, yang dimakamkan secara Covid.
Kini, hanya sekitar 150-200 pasien per hari, yang dimakamkan dengan protokol Covid.