TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -- Sejumlah oknum di Kota Semarang berusaha memanfaatkan pemakaman Covid-19 untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Dengan mengatasnamakan relawan, mereka melakukan pungutan liar terhadap keluarga jenazah.
Para oknum tersebut meminta sejumlah uang agar jenazah keluarganya yang terpapar Covid-19 diurus oleh mereka.
Terutama bagi penderita Covid-19 yang meninggal dunia saat jalani isolasi mandiri.
Harga yang dipatok para oknum bervariasi. Paket komplit dari pemulasaran hingga pemakaman dipatok dari Rp 8 juta hingga Rp 16 juta.
Padahal normalnya, biaya tersebut berkisar di angka Rp3 juta.
Baca juga: Kapolri Luncurkan Bantuan 1.000 Oksigen Konsentrator Bantu Warga yang Terpapar Covid-19
"Kami sudah temukan kasus itu sebanyak tiga kali di Kota Semarang," terang relawan Covid-19 yang juga ketua Tim Ronggolawe Semarang Lucky kepada Tribunjateng.com, Selasa (3/8/2021).
Menurutnya, tiga kasus itu terjadi di wilayah Kelurahan Bendan Ngisor, Gajahmungkur. Berikutnya di Jangli, Tembalang dan Jomblang, Candisari.
Untuk Bendan Ngisor ada keluarga yang dimintai sejumlah uang Rp13,5 juta.
Baca juga: Muhammadiyah Telah Distribusikan Bantuan Rp 1 Triliun Lebih Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19
Jangli sebesar Rp16 juta.
Jomblang sebesar Rp9 juta.
"Modusnya untuk biaya all in mulai dari biaya pemulasaran, tanah makam dan ambulance," ujarnya.
Dijelaskan, ada dua korban yang telah termakan modus para oknum.
Pertama di kawasan Jangli, keluarga pasien terpaksa harus bernego agar jenazah keluarganya di makamkan. Awalnya mereka dikenai tarif Rp16 juta.