TRIBUNNEWS.COM - Angka kesembuhan pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan.
Bahkan jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 hampir mencapai 50 ribu orang.
Data terakhir pada Jumat (6/8/2021) menunjukkkan jumlah pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19 yakni berkisar 48.832 orang.
Jumlah ini lebih banyak apabila dibandingkan dengan jumlah pasien sembuh pada hari sebelumnya yakni berjumlah 39.726 orang.
Sementara itu, total keseluruhan jumlah pasien sembuh berjumlah 2.996.478 orang dari pasien sebelumnya yang sebanyak 2.947.646 orang.
Baca juga: Pfizer dan Moderna Naikkan Harga Vaksin Covid-19 untuk Uni Eropa karena Permintaan Meningkat
Baca juga: Menkes Sebut Dua Faktor Utama Pendorong Lonjakan Kasus Covid-19 Di Sejumlah Daerah
Data tersebut dirilis dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Peta Sebaran Covid-19, covid.go.id, Jumat sore.
Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 39.532 penambahan.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 3.607.863 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 1.635 pasien.
Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 104.010 orang, dari yang sebelumnya sebanyak 102.375 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca juga: Kemenag: Kiai dan Ulama Garda Terdepan, Rentan Terdampak Covid-19
Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.
Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.
Anies Baswedan Sebut Vaksin Covid-19 Mampu Kurangi Risiko Kematian
Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan mengatakan vaksinasi Covid-19 di ibu kota sukses mengurangi risiko angka konfirmasi postif warganya.
Selain dapat mengurangi tingkat keparahannya, kata Anies, vaksin juga mampu mengurangi risiko kematian pasien Covid-19.
Anies mengabarkan, dari 4,2 juta warga ber-KTP DKI yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persennya yang tetap terinfeksi Covid-19.
Menurut Anies, jumlah risiko ini terbilang sangat kecil.
"Kenyataannya, vaksin amat mengurangi risiko keparahan dan risiko kematian."
"Dari 4,2 juta orang ber-KTP DKI Jakarta yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persen yang tetap terinfeksi. Angkanya kecil sekali," kata Anies dalam unggahan video di kanal Youtube Pemprov DKI, Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Peserta Pelatihan Asisten Nakes Akan Diintegrasikan Dengan Satgas Covid-19 Seluruh Indonesia
Bahkan lanjut Anies, mayoritas dari mereka yang kembali terinfeksi tersebut tidak bergejala atau hanya gejala ringan.
Sebelumnya, kasus aktif di DKI Jakarta pernah mencapai 113 ribu, pada 16 Juli lalu.
Namun kini, kasus aktif di DKI Jakarta telah turun menjadi 19 ribu.
"(Sebelumnya) kasus aktif di DKI Jakarta yang pernah mencapai 113 ribu pada 16 Juli yang lalu, kini telah turun menjadi 19 ribu kasus aktif," kata Anies.
Sementara itu, presentase angka kematian di DKI Jakarta hanya 0,013 persen dari 4,2 juta orang yang sudah divaksin.
Dengan kata lain, hanya 13 kasus per 100 ribu penduduk di DKI Jakarta yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19.
"Kalau kita lihat dibanding dengan yang belum vaksin, yang sudah divaksin itu case fatality rate atau tingkat kematian kasusnya menurun sampai kurang dari 1 per 3 dibanding mereka yang belum divaksin," kata Anies.
Baca juga: Menteri Kesehatan Minta Vaksin Booster Jangan Dialihkan ke Non-Nakes
Termasuk tren pemakaman dengan protokol Covid juga sudah menurun.
Anis mengatakan, dua pekan yang lalu, sebanyak 350 hingga 400 pasien per hari, yang dimakamkan secara Covid.
Kini, hanya sekitar 150-200 pasien per hari, yang dimakamkan dengan protokol Covid.
Sementara, pasien isoman yang dimakamkan dengan protokol Covid kini hanya kurang dari 5 orang.
Sebelumnya, pasien isoman yang dimakamkan dengan protokol Covid mencapai 75 orang dalam sehari.
"Saat ini sekitar 150-200 pemakaman dengan protokol Covid per hari, ini turun, sebelumnya bisa sampai 350, 400 sekitar dua minggu yang lalu, trend kematian isoman juga menurun saat ini kurang dari 5 dalam seharinya, sebelumnya sampai 75 kematian sehari," kata Anies.
Selain itu, Anies juga mengabarkan tren keterisian rumah sakit pun turun sekitar 70 persen, termasuk antrian di IGD juga sudah terurai.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)